Tantangan Kebijakan Fiskal Ekspansif dan Konsolidasi 2021
Oleh: MH Said Abdullah, Ketua Badan Anggaran DPR
jpnn.com - Tahun depan, tahun 2021 adalah rangkaian tahun yang masih penuh tantangan besar pada perekonomian kita.
Tahun depan masih menjadi rangkaian cerita tahun 2020, dimana dampak pandemi covid-19 menghantam perekonomian global, termasuk perekonomian kita.
Kemungkinan masih belum pulihnya sektor privat akibat terpukulnya sektor riil otomatis belanja pemerintah menjadi andalan.
Walapun situasi tahun depan kemungkinan besar tantangannya tidak seberat tahun ini, namun tahun 2021 tetap membutuhkan dukungan besar kebijakan fiskal.
RAPBN tahun 2021 masih dalam proses penyusunan oleh pemerintah. Pada bulan depan, Agustus 2020, Presiden secara resmi akan menyerahkan Nota Keuangan (NK) RAPBN 2021.
Saya sangat mengharapkan pemerintah merencanakan kebijakan fiskal ekspansi-konsolidatif agar memiliki efek nendang dan memberi dampak membangkitkan ekonomi.
Untuk menopang itu, cangkang kebijakan makro, terutama struktur APBN harus berani ekspansif.
Target pertumbuhan ekonomi 5% sebagaimana yang menjadi target pemerintah harus disokong dengan ruang fiskal yang lebih longgar dari tahun ini.
Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah mengharapkan kepada pemerintah merencanakan kebijakan fiskal ekspansi-konsolidatif agar memiliki efek nendang dan memberi dampak membangkitkan ekonomi.
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- SHP Pemprov Bali Belum Dicoret dari Daftar Aset, Wayan Sudirta DPR Minta Penjabat Gubernur Taati Hukum
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Komisi III DPR Menghadapi Dilema dalam Memilih Pimpinan dan Dewas KPK, Apa Itu?
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia
- Problematika Penanganan Perkara Judi Online