Tantangan Lebih Bagi Warga Indonesia yang Berpuasa di Tengah Panasnya Australia
"Tiga tahun pertama itu puasanya waktu musim dingin dan belum daylight saving," katanya.
"Jadi ini puasa pertama saya yang daylight saving dan panas."
'Daylight saving' terjadi di saat musim panas, saat waktu dimundurkan satu jam agar tetap memanfaatkan sinar matahari.
Ini berarti siang lebih panjang dan orang-orang akan terekspos kepada sinar matahari lebih lama.
"Kalau kita bandingkan dengan Indonesia, mungkin puasa sekitar 13 jam, kalau kita agak lebih lama," katanya.
"Tapi Alhamdulillah ya orang-orang kantor pun terbuka dan suportif dengan keyakinan saya ... mereka menyemangati."
Puasa di rumah sepanjang siang
Sementara itu, mahasiswi University of Adelaide, Nurul Nadjmie, akrab disapa Iyun mengaku baru beraktivitas di luar ruangan pada sore hari.
"Kelas saya kebetulan sore, jadi siangnya agak santai," kata Iyun.
Salah satu warga Indonesia mengaku hampir pingsan di hari pertama puasa di Adelaide, Australia Selatan
- Dunia Hari Ini: Korea Selatan Membatalkan Darurat Militer
- Dunia Hari Ini: Belgia Memberikan Perlindungan Hak Bagi Pekerja Seks
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Tuduh Negaranya Ingin Bersihkan Etnis Palestina
- Krisis yang Terabaikan, Kasus Keracunan Metanol di Indonesia Tertinggi se-Dunia
- Dunia Hari Ini: Israel dan Hizbullah Saling Tuduh Melanggar Kesepakatan Gencatan Senjata
- Pilkada 2024 Diwarnai Dinasti Politik yang Meningkat dengan Partisipasi Warga yang Rendah