Tantangan Pemeluk Agama yang Taat di Australia Untuk Temukan Pasangan
Apa yang dialami Nicky bermula saat dia menjalin hubungan jarak jauh dengan seorang sarjana fisika asal Israel yang dia temui saat studi banding.
Pandangan pacarnya soal agama Yahudi menjadi jelas ketika mereka bertemu di Sydney saat musim liburan Tahun Baru Yahudi.
"Dia ketakutan melihat keluargaku pergi ke sinagog selama dua hari berturut-turut. Dia seakan keberatan, jika kita nanti punya anak, dia tidak akan pernah membiarkan mereka melihat saya pergi ke sinagog karena hal itu tidak masuk akal," kata Nicky.
"Dia tidak bisa menerima kegiatan saya dalam beribadah. Ateisme-nya mungkin lebih kuat dari keyakinan Yahudi saya."
Penghambat hubungan romantis
Lebih dari dua pertiga orang Australia telah mengidentifikasikan diri sebagai penganut sebuah agama, menurut data sensus terbaru.
Namun dalam urusan menemukan pasangan, keyakinan agama justru bisa menjadi pencegah terciptanya hubungan romantis.
Tahun ini, Survei Nasional 'Australia Talks' bertanya kepada 60.000 responden soal seberapa terbuka mereka terhadap hubungan romantis dengan seseorang yang sangat religius.
44 persen responden mengaku mereka sama sekali "tidak mau menerima", sementara 24 persen mengatakan "agak menerima".
Orang Australia semakin enggan berpacaran dengan seseorang yang memeluk agamanya secara taat
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia