Tantangan Pendidikan Tinggi di Era AI, Universitas Pancasila Siapkan Lulusan Unggul
Mahasiswa harus siap menghadapi perubahan ini.
Selain kewirausahaan, sektor lingkungan, seperti pengelolaan sampah juga tetap membutuhkan peran manusia.
“Sebagai contoh itu limbah, di negara lain ada yang sudah berhasil mengubah limbah kotoran menjadi biskuit dengan rasa yang enak,” jelas Prof Marsudi.
Pada acara yang sama, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Perempuan Pemimpin Indonesia (PERPINA) turut memberikan pembekalan kepada mahasiswa UP mengenai cara menjadi entrepreneur yang sukses.
“Terima kasih kepada PERPINA yang membagikan pengalaman dan kiat-kiat menjadi entrepreneur yang sukses di bidangnya masing-masing," kata Prof Marsudi.
Salah satu pembicara, Hj. Lista Hurustiati, pendiri Gerai Lengkong membagikan kisah suksesnya dalam mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Gerai Lengkong lahir tahun 2020, ketika Covid-19 baru melanda. Saya berpikir dan berinisiatif untuk membantu mereka sehingga membuka gerai guna menampung produk usaha mereka,” tuturnya.
Dimulai dari kios kecil dengan hanya 10 UMKM, Gerai Lengkong kini telah berkembang dengan 185 supplier UMKM dan menghasilkan berbagai produk unggulan, seperti Kembang Goyang Ningnong dan Keripik Tempe Macaca.
Universitas Pancasila menyiapkan lulusan unggul menghadapi tantangan pendidikan tinggi di era AI
- Riset Salesforce: Perusahaan di Indonesia Berlomba-lomba Terapkan AI
- Proxsis Merayakan 19 Tahun Perjalanan: Transformasi Menuju Tiga Dekade
- Kemendikbudristek Luncurkan 2 Buku Panduan Terbaru, Penting untuk Pendidikan Tinggi
- Pimpin Delegasi RI di KTT Khusus ASEAN-Kanada, Menko Airlangga Bahas 3 Hal Penting Ini
- 300 Pendidik Indonesia Siap Integrasikan Artificial Intelligence dalam Pembelajaran
- Dorong KEK Kura-Kura Bali jadi Katalisator Teknologi, Airlangga: Ini Baby Step Indonesia