Tantowi Yahya Kesal Ditelpon Bank Asing
Senin, 21 Februari 2011 – 15:45 WIB

Tantowi Yahya Kesal Ditelpon Bank Asing
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI dari Partai Golkar, Tantowi Yahya mengaku kesal dengan adanya short message service (SMS) maupun telepon dari bank asing maupun pembiayaan swasta lainnya yang menawarkan fasilitas kredit tanpa agunan (KTA). Kekesalan itu diakibatkan karena dalam sehari dia bisa mendapatkan pesan dan telepon lebih dari tiga kali.
"Jujur saja, saya merasa sangat terganggu dengan SMS maupun telepon ini. Anehnya, saya tidak pernah memberikan data saya, kok orang-orang itu bisa tahu nomor handphone saya," kata Tantowi dalam rapat dengar pendapat dengan Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Sukri Batubara, Ketua Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), M. Budi Setyawan dan para operator telekomunikasi Indonesia di ruang Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (21/2).
Baca Juga:
Terkadang, presenter kondang dan penyanyi ini mengaku cuek saja dengan telepon maupun SMS tersebut. Tapi karena intensitasnya makin meningkat, dia merasa sangat terganggu."Sudah mau tidur saja, saya masih dihubungi. Iya kalau pesan maupun telepon penting. Ini hanya dari orang yang tidak jelas," katanya dengan nada kesal.
Dia juga berkeinginan tidak mengangkat telepon, tapi khawatir kalau yang menelepon konstituennya atau rekanannya. "Kadang saya balas saja dan saya bilang tidak butuh dana tunai. Saya yakin bukan hanya saya saja yang mengalami kejadian ini, tapi jutaan masyarakat lain. Karena itu ini harus segera diatasi oleh pemerintah sebagai regulator maupun provider sebagai operator," terangnya. (esy/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI dari Partai Golkar, Tantowi Yahya mengaku kesal dengan adanya short message service (SMS) maupun telepon dari bank
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Tak Incar Jabatan, ART: Saya Cukup Jadi Adik Seorang Anwar Hafid
- Pemenuhan Hak Pekerja Sritex Berproses, DPR Belum Perlu Bentuk Pansus
- RUU PSK, Muslim Ayub Nilai LPSK Harus Hadir di Daerah Rawan Seperti Aceh dan Papua
- Rapat di DPR, Imparsial Kecam Pengangkatan Mayor Teddy Jadi Seskab
- Gubernur Sulteng Anwar Hafid Minta OPD Gerak Cepat
- Melchias Mekeng DPR: Pupuk Bersubsidi Harus Dijual Langsung di Desa