Tanya Lokasi Pertemuan di Perjalanan, Komunikasi Tiba-Tiba Terputus
Senin, 22 Februari 2010 – 05:43 WIB
Secara berkelompok, para peziarah memanjatkan doa di depan tiga jenazah. Yaitu, Tiur M. Bunuera, Enda Fransiska Boangmanalu, dan Suratmo S.T. William Boangmanalu. Mereka adalah istri, anak ketiga, dan anak keempat Robert. Mereka menjadi korban kecelakaan di Prigen, Pasuruan, sekitar pukul 17.30 Sabtu lalu. Saat musibah itu terjadi, keluarga Robert hendak menuju Prigen dalam rangka acara buka dan tutup tahun Famili Parna. Famili ini terdiri atas 18 marga. Salah satu di antaranya marga Boangmanalu.
Famili Parna mengadakan acara pesta syukuran di Prigen karena melalui 2009 dengan lancar. Mereka juga sekaligus memanjatkan doa supaya tahun ini mendapatkan berkah yang melimpah. "Seperti biasa, kami memilih tempat di Wisma Edelweiss," tutur Rahman Nadeak, ketua Famili Parna.
Rahman menceritakan, Robert merupakan salah seorang pengurus Famili Parna. Pria kelahiran 29 Maret 1958 itu menjabat wakil ketua. "Karena itu, (Robert) diwajibkan ikut serta," kata Rahman.
Apalagi, rombongan Famili Parna merencanakan acara itu sejak Januari lalu. Dalam rapat terakhir yang diadakan pertengahan bulan ini, diputuskan bahwa mereka berangkat ke Prigen Sabtu pukul 13.00. Selain itu, diputuskan bahwa semua rombongan berkumpul di pertokoan Kartika, Kebraon. "Semua berangkat menggunakan bus milik Marinir TNI-AL Karangpilang," terang Rahman.
Tanpa diduga, setengah jam sebelum rombongan berangkat, Robert menyatakan tidak bisa berangkat bersama dengan bus. "Maaf, saya akan berangkat menyusul nanti sore," kata Rahman menirukan perkataan Robert waktu itu.
Tragedi kecelakaan beruntun di Prigen, Pasuruan, Sabtu petang (20/2) membawa duka bagi keluarga Robert Minson Boangmanalu. Tiga anggota keluarga
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala