Tapering di Depan Mata, Begini Ramalan DBS soal Nasib Rupiah
Sabtu, 25 September 2021 – 06:50 WIB
“Berbeda dengan episode taper tantrum 2013, Rupiah tidak dirugikan oleh ketidakseimbangan makro ekonomi saat ini,” tulis DBS dalam poin ringkasan kajiannya.
Grup ekonom dari bank asal Singapura itu menyebutkan beberapa indikator makro ekonomi tidak seburuk 2013.
Rdhika membeberkan inflasi inti yang berada di bawah target resmi Bank Indonesia 2-4 persen, dan defisit transaksi berjalan Indonesia tidak seburuk pada 2013.
“Lembaga pemeringkat (rating agency) menaruh perhatian pada komitmen pemerintah untuk melakukan konsolidasi fiskal pascaskema berbagi beban fiskal untuk memerangi pandemi,” ujar DBS. (antara/jpnn)
Pascapidato Ketua Bank Sentral AS Jerome Powell Kamis (23/9) dini hari, sejumlah pihak meramalkan nasib rupiah jika genderang tapering ditabuh oleh The Fed.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
BERITA TERKAIT
- Kurs Rupiah Hari Ini Makin Melorot Efek Kebijakan Trump
- Awal Tahun, USD Hari Ini Masih Bertengger di Rp 16 Ribuan, Kapan Turun?
- Kadin Apresiasi Kebijakan Tarif PPN 12% Hanya untuk Barang dan Jasa Mewah
- Pemerintah Bakal Sediakan Rp 20 Triliun untuk UMKM hingga PMI
- 5 Strategi Bisnis BNI Menghadapi Tantangan Perekonomian 2025
- Menko Airlangga Ungkap Program Belanja Murah Akhir Tahun Cetak Transaksi Rp 71,5 Triliun