Tarakan Mencekam...
Dipicu Persoalan Sepele, Memakan Korban
Selasa, 28 September 2010 – 01:12 WIB
Abdul Majid Arhan juga menuturkan, alangkah indahnya sebuah kehidupan jika aturan-aturan yang ada dijalankan masyarakat, sehingga kelalaian-kelalaian yang timbul kemudian karena melanggar aturan, tidak terjadi lagi. “Dari kami, pernyataan nyawa dibalas nyawa itu hanya bahasa emosional. Kami mau hukum ditegakkan, apalagi sampai berujung kematian. Kami cuma mau cari pelaku jika polisi tidak sanggup, bukan yang lain,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Adat Tidung, H. Ahmad Sulaiman, berharap agar kejadian ini tidak terulang lagi. “Pedihnya sangat pedih. Terlebih lagi jika tidak ada tindakan aparat. Memang mungkin saya aparat bekerja, namun belum dapat-dapat pelakunya. Tapi harapan kami bisa segera ditindak pelakunya. Kami tetap sabar,” ujar Ahmad yang juga warga Selumit. (ash/jpnn)
TARAKAN – Sepanjang Senin (27/9), suasana mencekam akibat kerusuhan melanda Tarakan, Kalimantan Timur. Beberapa warga dengan senjata tajam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- HNW Ungkap Harapan, Siswa Madrasah Tidak Dilupakan di Program MBG
- Instansi-Instansi Ini Sudah Mengumumkan Kelulusan PPPK Guru Tahap 1, Selamat!
- IPW Kritik Keras Polri Dalam Menangani Kasus Pemerasan DWP, Ada Kata Pengkhianatan
- Korpolairud Pecat 13 Polisi, Ada yang Menipu Hingga Melakukan Zina, Keterlaluan
- SPPG Lanud Memulai Program Makan Bergizi Gratis
- Ronny PDIP Sebut Hasto Belum Bisa Penuhi Panggilan KPK Hari Ini, Alasannya?