Target 100 Hari Kerja, Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Fokus Lakukan Ini
Lebih dari itu, kata Mentrans Iftitah, kementerian atau lembaga dapat melakukan langkah strategis dengan menggandeng pihak terkait serta terus meningkatkan kualitas SDM dan memanfaatkan sumber daya lainnya yang dimiliki.
Dengan demikian, menurut Mentrans Iftitaf, 8 persen pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan Presiden Prabowo sebagaimana terucap pada pidato saat pelantikan akan terwujud.
“Dengan anggaran kecil, kami tetap lakukan kerja-kerja terbaik dan kita tingkatkan ekonomi dan visi besar beliau,” tegas Mentrans Iftitah.
Mentrans Iftitah juga sudah menyampaikan kepada jajarannya agar jangan pernah mengeluh soal anggaran lantaran telah diberi bekal ilmu dan sebagainya.
"Sumber daya yang dimiliki transmigrasi nanti kita kerjasamakan dengan sumber daya yang tidak mengeluh pada anggaran. Kita sampaikan ke Pak Dirjen dan jajaran kita ubah mindset kita. Jadi, jangan begini (meminta) pada negara, tetapi pemerintah itu kan tidak hanya memerintah tapi juga mengelola. Kita kelola sumber daya kita agar nanti dipercaya juga dari presiden,” pungkas Mentrans Iftitah.
Sekadar informasi, jumlah anggaran Kementerian Transmigrasi pada 2025 diperkirakan hanya sebesar Rp 92 miliar.
Angka ini terbilang kecil, karena luasan kawasan transmigrasi yang ada berikut dengan potensi dan tantangan yang ada di dalamnya.
Angka tersebut juga jauh dari anggaran Kementerian Transmigrasi pada era Presiden Soeharto yang saat itu mencapai Rp 5,4 triliun. (mrk/jpnn)
Ini fokus yang akan dilakukan Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman di target 100 hari kerja
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Kemendes PDT Pastikan Info Rekrutmen Pendamping Lokal Desa 2024-2025 Hoaks
- Gandeng BRIN, Mendes Yandri Yakin Sukses Majukan Desa hingga Tingkatkan GDP Indonesia
- Indonesia-Brasil Perkuat Sinergi Ekonomi, Teken Kerja Sama Senilai USD 2,8 Miliar
- Menko Airlangga Dampingi Presiden Prabowo Temui Sekjen PBB, Ini yang Dibahas
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan