Target Bayu CS: Pecah Belah Kota Solo Dan Teror Polisi
Kamis, 06 September 2012 – 21:09 WIB
Ia bersama Muchsin, dan Firman serta satu orang lagi yang ia akui tak mengetahui namanya, beberapa kali mengadakan pertemuan. Dalam pertemuan di Masjid Al Huda itu mereka membahas rencana membuat khalaqoh. Dalam perjalanannya, tahun 2008, Bayu mengaku masuk tim Misbah.
"Kegiatan kami melakukan jihad itu, pertama kali saya ikut pengajian yang dipimpin oleh Sigit Qurdowi. Setelah itu, kami melakukan amal maaruf nahi mungkar. Saya ngikutin pengajian itu selama satu setengah tahun. Mencegah kemungkaran itu,"tuturnya.
Namun, pada akhir 2009 Bayu mengatakan ia memberanikan diri untuk keluar dari tim itu karena ia takut keluarganya dikucilkan masyarakat. Setelah itu, ia ternyata sulit mendapatkan pekerjaan. Ia lalu sempat berpikir untuk bergabung dengan Sigit Qurdowi yang menyelundupkan senjata dari Filipina untuk jaringan teroris di beberapa wilayah.
"Saya cari pekerjaan juga sulit. Saya dengar-dengar selain misbah ada juga jual beli senjata karena dia memberi jalan pada para ikhwan-ikhwan, amaliyah. Sigit memberikan jalan yaitu senjata-senjata dari hasil di Filipina dijual belikan ke Solo, Cirebon, Jakarta, Bekasi," ceritanya.
JAKARTA--Bayu Setiyono (22) salah satu pelaku aksi teror di Solo mengaku dalam jaringannya tak ada pemimpin yang mengendalikan mereka. Meskipun sempat
BERITA TERKAIT
- PPPK Bukan Hanya Bagian dari Birokrasi, yang Bilang Orang Penting
- Ketum Hikmahbudhi Sebut Kaesang Anak Muda yang Berani Memberikan Contoh
- Polisi Ungkap Identitas Mayat Anak Perempuan yang Ditemukan di Pesisir Pantai Lebak
- BPIP: Menangkal Pelemahan Budaya Hukum Lewat Penegakan Etika Berbangsa dan Bernegara
- Qodari Bela Kaesang, Singgung Mahfud MD yang Pernah Menggunakan Jet Pribadi Juga
- Pilot senior Captain Hanafi Luncurkan Buku The Last Flight Pilot