Target Curi Poin di Ganda Campuran dan Ganda Putra

Target Curi Poin di Ganda Campuran dan Ganda Putra
Target Curi Poin di Ganda Campuran dan Ganda Putra

jpnn.com - KUALA LUMPUR - Mungkin banyak yang bertanya, kenapa Indonesia yang sudah berjumpa dengan Tiongkok di babak grup 1 A bisa bertemu lagi dengan Chen Long dkk. BWF atau Federasi Bulu Tangkis Dunia per 2012 lalu memang membuat regulasi baru soal sistem gugur atau fase knock out.

Yakni undian kembali dilakukan ketika delapan besar. Negara yang sudah bertemu di penyisihan grup punya kemungkinan bersua kedua kali di babak perempatfinal. Pada perhelatan Piala Thomas-Uber di Wuhan tahun lalu, sistem ini sudah dipakai. BWF beralasan sistem ini untuk menghindari negara-negara yang sengaja mengalah atau ‘main sabun’.

Menjelang pertandingan hari ini pelatih dan pemain Indonesia melakukan pembahasan khusus. Usai kalah 5-0 dari Tiongkok Selasa (21/5) lalu, Merah Putih dipastikan menyusun ulang strategi mereka.

Manajer tim Piala Sudirman Indonesia Rexy Mainaky menuturkan Indonesia siap turun full team. Dari hasil perjumpaan pertama Rexy menilai Indonesia sanggup memberikan kejutan di dua sektor. Yakni ganda putri dan tunggal putra.

Untuk lawan Tiongkok kali ini, Indonesia memberikan Liliyana Natsir panggung yang besar. Butet, sapaan Liliyana Natsir, akan bermain rangkap. Yakni ganda campuran dan ganda putri. Di ganda campuran berpasangan dengan Tontowi Ahmad. Di ganda putri dengan Nitya Krishinda Maheswari.

“Ini strategi terbaik yang bisa kita susun. Strategi ini kita harapkan sanggup memberikan angka bagi Indonesia. Kalau pun nantinya strategi ini tak berjalan, setidaknya kita memberikan perlawanan,” ucap Rexy.

Dari susunan pemain yang dilakukan Indonesia, Rexy berharap sanggup mencuri poin di ganda campuran dan ganda putra. Sedang untuk ganda putri, pelatih asal Ternate mengakui ada perjudian dengan memasangkan Butet dan Titin, sapaan Nitya Krishinda Maheswari untuk menghadapi Yu Yang/Wang Xiaoli.

Nah, untuk ganda campuran menilik rekor pertemuan Owi/Butet dengan Chen/Jin dari delapan kali bertemu, Owi/Butet hanya menang dua kali. Pada pertemuan terakhir pada Desember lalu di super series finals Owi/Butet kalah 14-21,11-21 dari Chen/Jin.

KUALA LUMPUR - Mungkin banyak yang bertanya, kenapa Indonesia yang sudah berjumpa dengan Tiongkok di babak grup 1 A bisa bertemu lagi dengan Chen

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News