Target Investasi Industri Rp 270 Triliun
jpnn.com - JAKARTA - Investasi industri manufaktur diprediksi mencapai Rp 270 triliun pada 2015, naik 28 persen dari estimasi 2014 sebesar Rp 210 triliun.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkirakan sektor industri mineral bakal menjadi penggerak penanaman modal sektor manufaktur tahun depan.
Sekjen Kemenperin Anshari Bukhari mengatakan, pihaknya akan melanjutkan program percepatan pembangunan industri nasional yang mengacu pada visi kemandirian. Ini terutama dilakukan dengan mendorong pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) mineral.
"Investasi smelter nilainya cukup besar, sehingga kami optimistis target investasi sebesar Rp 270 triliun tahun depan tercapai," ujar Anshari kemarin (28/12).
Selain itu, Anshari menambahkan bahwa investasi di sektor makanan minuman serta sektor-sektor yang mengandalkan bahan baku sumber daya alam (SDA) lokal juga akan terus dipacu.
"Target pertumbuhan industri 6,1 persen tahun depan akan didorong melalui investasi. Bahkan kalau semua infrastruktur tersedia sektyor industri non migas mungkin bisa tumbuh tujuh persen," lanjutnya.
Kemenperin, lanjut dia, juga mendorong pembangunan kawasan industri baru. Ini merupakan program quick wins Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin untuk menciptakan pemerataan persebaran industri ke luar pulau Jawa.
"Pemerintah mengutamakan tumbuhnya industri-industri baru skala menengah ke luar pulau Jawa. Tujuannya adalah untuk percepatan industrialisasi secara merata," tambahnya.
Hal itu sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2016 yang fokus pada pengembangan perwilayahan industri, penumbuhan populasi industri, serta peningkatan daya saing dan produktivitas industri.
"Kita ingin menambah populasi industri skala besar sedang setidaknya hingga sembilan ribu unit dalam lima tahun mendatang. Separonya kita arahkan keluar pulau Jawa," sebutnya.
Sementara itu, Kemenperin juga berencana memacu tumbuhnya industri skala kecil di Tanah Air sekitar 20 ribu unit selama 2015-2019.
"Strategi utama yang kita lakukan adalah mendorong investasi oleh modal asing dan dalam negeri, yakni di sektor-sektor berbasis pertanian, perkebunan, petrokimia, dan pertambangan. Tapi kita juga dorong industri padat karya seperti elektronika dan tekstil," tukasnya.
Pihaknya juga akan terus mendorong investasi di bidang industri barang konsumsi, komponen, bahan setengah jadi, dan sub-assembly (pendalaman struktur). Kemenperin akan memanfaatkan kesempatan dalam jaringan produksi global.
"Dengan target itu, setidaknya 600 ribu lapangan kerja baru akan tercipta di sektor industri setiap tahun. Tugas kita juga untuk mengurangi pengangguran," jelasnya. (wir/agm)
JAKARTA - Investasi industri manufaktur diprediksi mencapai Rp 270 triliun pada 2015, naik 28 persen dari estimasi 2014 sebesar Rp 210 triliun. Kementerian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru