Target Jokowi Setahun Bangun 2 Juta Rumah, Mustahil!

"Masih banyak permasalahan lain, seperti soal perizinan yang masih sulit di daerah-daerah," sambungnya.
Mengenai penurunan BI rate, dia berdalih tidak berpengaruh terhadap penjualan rumah sederhana, karena MBR kebanyakan menggunakan bunga tetap FLPP. Eddy lebih berahap, pemerintah merealisasikan janjinya untuk menghapus pajak bumi dan bangunan (PBB).
"Masyarakat kecil selama ini juga dibebani pajak PBB, seperti orang kaya. Padahal rumahnya tidak menghasilkan," tukasnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Properti Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan, pemerintah harus bisa menambah dana penyertaan untuk FLPP lebih besar dari yang ada sekarang. Namun begitu, pemerintah diminta juga fokus mengatasi masalah pertanahan.
"Permasalahan tanah bukan hanya di perijinan tapi juga masalah harga, sekarang susah cari yang murah. Makanya pemerintah perlu Bank Tanah," tukasnya.
Menurut Ali, pemerintah tidak memiliki data yang valid mengenai kebutuhan dan pasokan rumah.
"Saat ini meskipun sering kita mendengar ada angka backlog 15 juta unit, tapi pemerintah sepertinya tidak mempunyai asumsi yang jelas untuk angka tersebut, tidak mengetahui di daerah mana saja yang backlog nya terbesar sehingga program dua juta rumah tidak akan terarah," jelasnya. (wir)
Penduduk Indonesia 240 juta
Pertumbuhan penduduk 1,49% / tahun
Kebutuhan rumah 800 ribu unit / tahun
Rata-rata bangun 300-400 ribu unit / tahun
JAKARTA - Membangun dua juta rumah dalam waktu setahun merupakan salah satu program pemerintahan Presiden Jokowi. Asosiasi Pengembang Perumahan dan
- Puncak Arus Balik, Garuda Indonesia Group Layani 78.685 Penumpang
- RI Terdampak Perang Dagang, Prabowo: Kita Tetap Tenang
- GAPPRI Sarankan Lebih Baik Kampanye Edukasi Dibanding Pembatasan Penjualan Rokok
- Bank DKI Lakukan Pemeliharaan Sistem, untuk Jaga Keamanan Nasabah
- Bangkit Lewat Bale Berdaya, UMKM Sumbawa Menuju Panggung Nasional
- Arus Balik Lebaran 2025, 180.722 Kendaraan Melintas di Tol JTTS