Target Partisipasi Pemilih di Pilpres 2019 Sulit Tercapai
jpnn.com, JAKARTA - Target tingkat partisipasi pemilih dalam Pilpres 2019 sebesar 80 persen diprediksi sulit tercapai. Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor memperkirakan kepesertaan dalam pemilihan Jokowi vs Prabowo di kisaran 70 persen.
Firman menjelaskan, acuan yang mereka gunakan adalah pelaksanaan pilkada serentak 2018. Saat itu tingkat partisipasi pemilihnya juga tidak tinggi-tinggi amat.
’’Rata-rata tingkat pemilih (di pilkada 2017, Red) 70 persen. Target (partisipasi pilpres) 80 persen susah tercapai,’’ katanya seperti diberitakan Jawa Pos.
Salah satu penyebab tingkat partisipasi pemilih dalam pilpres tidak bisa maksimal adalah sikap apolitis di kalangan masyarakat semakin luas. Dia mencontohkan, masyarakat di pedesaan lebih memilih mengejar upah ke sawah Rp 80 ribu per hari ketimbang ikut mencoblos.
Selain itu, prediksi minimnya partisipasi pemilih dipicu belum naiknya performa para politisi. Keterikatan masyarakat secara umum dengan partai politik juga tidak cukup erat. Kemudian, secara umum pula, masyarakat cenderung mengurusi kehidupan sehari-hari.
Meski begitu, Firman mengatakan, tingkat partisipasi pemilih dalam Pilpres 2019 tidak berarti sebuah angka mati alias tidak bisa diupayakan meningkat. Dia menegaskan, potensi meningkatkan partisipasi pemilih dalam pilpres ada pada sosok capres dan cawapres itu sendiri.
’’(Partisipasi pemilih, Red) akan jadi tinggi jika ada isu yang menggerakkan orang,’’ tuturnya. Dia mencontohkan, ketika saat ini ekonomi dinilai kurang bagus, dibutuhkan sosok yang bisa menawarkan solusi.
Kemudian, jika saat ini dirasakan ada keresahan sosial dan konflik, dibutuhkan sosok yang bisa menekannya.
Firman Noor dari LIPI memprediksi tingkat partisipasi pemilih di Pilpres 2019 pada kisaran 70 persen.
- KPU Mengeklaim Partisipasi Pemilih di Pilkada Karawang Tinggi Karena Hal ini
- Jauh dari Target, Partisipasi Pemilih di Kota Makassar Cuma Sebegini
- Partisipasi Pemilih Rendah, Pilkada Jakarta 2 Putaran Dinilai Realistis
- Pilkada Rohul Berjalan Aman & Kondusif, Partisipasi Pemilih Capai 70 Persen
- Minta KPU DKI Tanggung Jawab, Taufik Demokrat: Pilkada Jakarta Harus Diulang
- Partisipasi Pemilih Rendah, Pilkada Jakarta Dipertanyakan Legitimasinya