Target Pelatihan Kurikulum Baru Sulit Tercapai
jpnn.com - JAKARTA - Target penuntasan pelatihan Kurikulum 2013 tahun pelajaran 2014-2015 pada 30 Juni masih jauh.
Dari jumlah sasaran pelatihan sebanyak 1,3 juta orang, baru terealisasi 707 ribu orang. Kondisi kian genting karena tahun ajaran baru dimulai 14 Juli, atau sekitar dua pekan lagi.
Sasaran pelatihan yang cukup besar itu, terdiri dari guru berbagai jenjang hingga tenaga kependidikan non-guru. Rinciannya sasaran untuk guru SD sebanyak 570.637 orang dengan anggaran Rp 497,3 miliar. Kemudian guru jenjang SMP ada 353.551 orang (Rp 327,7 miliar), guru SMA ada 114.313 orang (Rp 123,9 miliar), dan guru SMK ada 67.015 orang (Rp 79,8 miliar).
Kemudian sasaran untuk kategori kepala sekolah ada 146.156 orang dengan jumlah anggaran Rp 190,6 miliar. Terakhir kelompok pengawas sekolah ada 20.208 orang dengan anggaran Rp 31,1 miliar. Secara keseluruhan dari total sasaran pelatihan guru sebanyak 1,3 juta orang, dialokasikan anggaran Rp 1,433 triliun.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan, hasil pendatatan gelombang terakhir ada 707 ribu guru yang sudah dilatih. Dia mengatakan pada beberapa hari ke depan, akan dibuka gelombang pelatihan baru dengan kuota 400 ribu guru.
Musliar mengatakan meskipun saat ini total guru yang sudah dilatih ada 707 ribu orang, Kemendikbud masih yakin semuanya tuntas sesuai jadwal yang ditetapkan. "Kesepakatan awal, batas akhir pelatihan guru ditutup sampai 30 Juni," katanya kemarin.
Ketika sampai 30 Juni nanti masih ada guru sasaran pelatihan kurikulum baru yang belum mendapatkan pelatihan, akan diberlakukan masa perpanjangan waktu. Musliar mengatakan hingga tahun ajaran baru dimulai 14 Juli, Kemendikbud masih memiliki waktu dua pekan untuk masa perpanjangan waktu pelatihan guru.
"Sampai saat ini kami optimis semuanya tuntas pada 30 Juni," paparnya. Tetapi menurut Musliar, kondisi di lapangan untuk pelatihan guru itu sulit ditebak. Dia mencontohkan banyak guru yang mangkir dari jadwal pelatihan guru dengan berbagai alasan. Mulai dari kondisi cuaca hingga alasan lainnya.
Musliar mengatakan guru sasaran pelatihan tidak semuanya tinggal di perkotaan dan memiliki akses yang mudah ke lokasi pelatihan guru.
"Ada yang tinggal di pedalaman, dan susah ke kota ketika mengadapi cuaca buruk," ujarnya. Sehingga mau tidak mau, harus diberikan slot waktu pelatihan lain untuk guru-guru yang tercecer itu.
Musliar lantas mengatakan soal penganggaran. Dia mengatakan memang ada rencana bahwa anggaran untuk pelatihan ini menggunakan model sharing dengan pemkab dan pemkot. "Tetapi itu tidak wajib. Bukan berarti kalau pemda tidak ada anggaran, pelatihan madek," ujar Musliar.
Mantan rektor Unviersitas Andalas, Padang itu menuturkan Kemendikbud tidak mempersoalkan ketika ada pemda yang benar-benar tidak memiliki uang untuk pelatihan guru itu.
Dia mengatakan dasar Kemendikbud mengajar pemda untuk mendanai pelatihan guru supaya ada rasa kepemilikan di daerah. Dia menegaskan bahwa guru itu adalah pegawai pemda. (wan)
JAKARTA - Target penuntasan pelatihan Kurikulum 2013 tahun pelajaran 2014-2015 pada 30 Juni masih jauh. Dari jumlah sasaran pelatihan sebanyak 1,3
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ganesha Operation Bekali Siswa Sumsel Menghadapi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi yang Ketat
- Institut Teknologi Del Menggunakan AI untuk Deteksi Kecurangan Saat Ujian
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI