Target Penerimaan Negara Rp 1.355,2 Triliun Sulit Tercapai
Hingga November, terdapat kekurangan penerimaan negara (shortfall) dua persen. Penyebabnya, penurunan PPN impor 9–10 persen akibat lemahnya kinerja perdagangan luar negeri.
Demikian pula PPN dalam negeri yang mempunyai kontribusi terbesar akibat penurunan bisnis realestat dan rokok.
’’PPN impor lumayan dominan dalam penerimaan PPN. Namun, agak tergerus ke bawah. Artinya, (PPN dalam negeri, Red) tidak cukup kuat menutupi shortfall PPN impor yang turun,’’ katanya.
Menurut Yon, hingga akhir November, total penerimaan pajak yang berhasil dikumpulkan baru Rp 941 triliun atau 69,4 persen dari target dalam APBNP 2016, yakni Rp 1.355,2 triliun.
Realisasi penerimaan itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pada Januari–September 2015, penerimaan negara hanya Rp 806 triliun atau 64,75 persen dari target Rp 1.244,7 triliun dalam APBNP 2015. (dee/c5/noe/jos/jpnn)
JAKARTA – Pemerintah tidak mampu merealisasi target penerimaan negara Rp 1.355,2 triliun hingga akhir November. Hingga kini, total penerimaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri