Target Pertumbuhan Ekonomi Versi Jokowi Sulit Tercapai
jpnn.com, JOGJA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2019 bisa mendekati enam persen.
Padahal, Presiden Joko Widodo menargetkan pertumbuhan ekonomi domestik mampu menyentuh tujuh persen pada 2019.
Target Jokowi sulit tercapai karena pertumbuhan ekonomi pada tahun ini diprediksi hanya berkisar 5,2 persen.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi pada 2018 diprediksi di kisaran 5,4 persen.
Angka pertumbuhan proyeksi BI itu merupakan dampak dari pembangunan proyek infrastruktur besar-besaran yang digalakkan Jokowi sejak awal pemerintahannya.
”Range tertinggi sampai enam persen untuk 2019, 2020, dan 2021. Batas atasnya 5,6–6,0 persen,” jelas Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo di Hotel Tentrem, Jogjakarta, kemarin (28/8).
Menurut dia, pembangunan infrastruktur diproyeksikan mulai berdampak dua tahun setelah dibangun secara masif. Apalagi, anggaran infrastruktur terus meningkat.
”Infrastruktur (imbasnya baru terasa setelah, Red) dua tahunan. (Proyeksi angka pertumbuhan) Itu perhitungan BI, ya, jangan disamakan dengan pemerintah. Pemerintah bisa punya hitungan sendiri,” katanya.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2019 bisa mendekati enam persen.
- Siap Akselerasi Investasi di Indonesia, Bank Mandiri Gelar MIF 2025
- Danantara Dinilai Mampu Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
- Perekonomian Indonesia 2025 Tetap Solid di Tengah Ketidakpastian Global
- Hebat, Ekonomi China Tumbuh 5,4 Persen di Penghujung 2024
- Wamen Viva Yoga: Jadikan Nias Utara Sebagai Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Baru
- Begini Cara Bea Cukai Dukung Perbaikan Layanan & Pertumbuhan Ekonomi Nasional