Target Pertumbuhan Kredit Meleset
Kamis, 20 Desember 2012 – 02:00 WIB
Krisis yang masih menyelimuti perekonomian global memang membuat permintaan di pasar internasional menyusut. Akibatnya, ekspor pun turun, yang secara otomnatis menurunkan kinerja perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor.
Apalagi, lanjut Darmin, secara umum, laju perekonomian nasional juga sedikit melambat. Dia menyebut, realisasi pertumbuhan ekonomi tahun ini diproyeksi hanya akan mencapai 6,3 persen, atau di bawah target 6,5 persen. "Karena itu, otomatis (pertumbuhan) kredit sedikit lebih rendah," jelasnya.
Bagaimana tahun depan? Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengatakan, realisasi pertumbuhan kredit perbankan masih akan sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian nasional dan global. "Tapi, mungkin akan sedikit lebih baik dari tahun ini, sekitar 22 - 26 persen," ujarnya.
Menurut Halim, beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kredit adalah kenaikan tarif tenaga listrik serta kenaikan upah minimum provinsi (UMP) mulai 2013. Namun, kalkulasi tersebut bisa berubah jika ada kenaikan BBM subsidi. "Kalau BBM (subsidi) naik, nanti kebijakan bunga kita lihat lagi," katanya.
JAKARTA - Performa cemerlang sektor perbankan sepanjang tahun ini sedikit melambat di akhir tahun. Salah satu indikatornya, realisasi pertumbuhan
BERITA TERKAIT
- Dukung Industri dalam Negeri, Bea Cukai Beri Izin Fasilitas PLB ke Perusahaan Ini
- Gandeng LAPI ITB, Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Investigasi Kualitas Pertamax
- Mendag Klaim Harga Minyakita Bakal Turun Pekan Ini
- Mendag Budi Santoso Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Menyegel SPBU Nakal di Sleman
- Optimalisasi MCP untuk Kemajuan Sektor Maritim Nasional, BKI Gelar FGD
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru