Target Pertumbuhan Pajak Dinilai Sulit Terealisasi

jpnn.com - JAKARTA – Masa krusial sudah menunggu pasar domestik pada Juni-Agustus mendatang. Yakni pergeseran subsidi energi menjadi tax revenue (pendapatan). Dua kemungkinan bisa terjadi.
Kalau melewati fase itu dengan sukses, maka arah pasar modal menuju titik terang. Begitu pun sebaliknya. Analis Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy menyebut kondisi tersebut merupakan dampak risiko fiskal.
Serangkaian langkah pemerintah mendongkrak penerimaan negara akan menjadi perhatian market. Menjadi concern investor untuk melihat sejauh mana kekuatan fundamental ekonomi Indonesia.
Upaya pemerintah melalui kebijakan pengampunan pajak (Tax Amnesty) diharap rampung tahun ini. Melalui penerapan Tax Amnesty diharap akan mendongkrak pendapatan negara dari sektor pajak.
Dana-dana itu nanti akan disimpan pada sejumlah instrumen investasi semisal reksa dana. ”Kalau fundamental ekonomi tidak menentu akan berdampak pada belanja infrastruktur, pembangunan pemerintah dan pertumbuhan ekonomi,” ucap Leo.
Target pertumbuhan pajak pemerintah 25 persen dinilai akan sulit untuk terealisasi. Sebab, sejatinya market tidak mengharap target muluk-muluk dari pemerintah. Justru investor hanya ingin melihat target lebih terukur dan realistis.
”Pemerintah punya peluang merevisi target penerimaan dan anggaran pemerintah,” tegas Leo. (far/jos/jpnn)
JAKARTA – Masa krusial sudah menunggu pasar domestik pada Juni-Agustus mendatang. Yakni pergeseran subsidi energi menjadi tax revenue (pendapatan).
- Elitery Catat Pertumbuhan Positif di 2024, Pendapatan Meningkat 50%
- Allo Bank Salurkan Rp 250 Miliar untuk Akulaku Finance
- Serikat Pekerja Sritex Minta Bantuan DPR soal Pencairan Pesangon & THR
- Polisi Tangkap Pedagang Ayam Gelonggongan, Zulhas Membantah
- Harga Cabai Setan Sudah Kebangetan, Bawang Merah Juga
- Bea Cukai Dukung Pertumbuhan Ekonomi Lewat Fasilitasi Perdagangan