Target Produksi Gula 538 Ribu Ton
Selasa, 18 Desember 2012 – 05:30 WIB

Target Produksi Gula 538 Ribu Ton
JAKARTA – PT Perkebunan Nusantara (PT PN) X tahun depan mengincar pertumbuhan produksi gula sebesar 538 ribu ton, naik dari realisasi produksi tahun ini sekitar 494 ribu ton. Serangkaian langkah disiapkan guna mengejar target itu, yakni dengan menyiapkan dana sekitar Rp 960 miliar. Selain untuk menambah lahan dan peningkatan kinerja mesin, dana itu juga dialokasikan untuk memodali petani dalam melakukan budidaya. Pembangunan pabrik membutuhkan waktu dua tahun dan sejalan dengan itu lahan tebu sudah mencapai 5--6 ribu ha. Pabrik anyar tersebut berkapasitas minimal 6.500 ton tebu per hari (TCD).’’Pabriknya didesain menjadi pabrik gula terintegrasi dari hulu ke hilir, dari memproduksi gula, bioetanol, hingga listrik dari program co-generation yang mengolah ampas tebu menjadi listrik,’’ ujar Subiyo.
Perseroan juga berencana memperluas areal tanam tebu dari posisi 72 ribu hektare (ha) pada tahun ini menjadi 76 ribu ha tahun depan. ’’Kami membidik perluasan lahan tanam tebu di Pulau Madura dan beberapa kabupaten lain selain Bojonegoro, Lamongan, dan Tuban,’’ kata Dirut PT PN X Subiyono dalam keterangannya kemarin.
Baca Juga:
Di Madura saat ini PT PN X sudah mengembangkan lahan dengan bermitra bersama petani setempat seluas 1.300 ha. Nah, di 2013 akan ditambah 1.000 ha lagi. Perseroan merencanakan membangun pabrik gula di Madura pada 2014 saat lahan sudah mencapai 3.500 ha.
Baca Juga:
JAKARTA – PT Perkebunan Nusantara (PT PN) X tahun depan mengincar pertumbuhan produksi gula sebesar 538 ribu ton, naik dari realisasi produksi
BERITA TERKAIT
- Pegadaian GadePreneur 2025 Masih Dibuka, Calon Pebisnis Sukses Buruan Daftar!
- Gotrade & TradingView Kolaborasi Kolaborasi Menghadirkan Revolusi Trading
- Top, Telkomsel Merampungkan Jaringan 5G di Jabodetabek
- Vietnam Mitra Strategis Indonesia di ASEAN, Waka MPR: Kerja Sama Harus Ditingkatkan
- Bank Raya Catat Pertumbuhan Pesat 2024, Bisnis Digital Makin Kuat
- ASPEBINDO Sarankan Masa Peralihan Penetapan HBA dan HMA untuk Daya saing Usaha Pertambangan