Target Sebulan Revisi UU Pilkada Kelar

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo menurut rencana akan mengirimkan amanat presiden terkait revisi UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota, ke DPR, Kamis (17/3).
Langkah ini dilakukan setelah pemerintah merumuskan poin-poin draft revisi dalam rapat terbatas kabinet, Selasa (15/3) kemarin.
Dengan dikirimkannya ampres, maka pembahasan revisi antara DPR dan pemerintah sudah dapat dimulai. Untuk kemudian diharapkan hasilnya menjadi payung hukum bagi pelaksanaan pilkada serentak 2017 yang digelar di 101 daerah.
Menurut Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, ada sekitar 16 poin penting yang diusulkan pemerintah dalam draft revisi tersebut.
"Nanti seluruh keputusan MK akan kami masukan dalam revisi UU Pilkada. Termasuk hasil evaluasi tahapan-tahapan sengketa pilkada," ujar Tjahjo, Rabu (16/3).
Dalam draft revisi, kata mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini, pemerintah juga menilai daerah masih sanggup menutupi anggaran yang dibutuhkan, sebagaimana pilkada 2015 lalu.
"Poin penting lagi soal anggaran. Jadi dikedepankan daerah, kalau daerah bisa memenej dengan baik kemarin pilkada 269 toh bisa tercukupi," ujar Tjahjo.
Mantan anggota DPR ini berharap proses pembahasan dapat dilakukan pada Maret ini dan hasilnya dapat rampung dalam satu bulan.
JAKARTA - Presiden Joko Widodo menurut rencana akan mengirimkan amanat presiden terkait revisi UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur,
- Golkar Dorong Pemuda Jadi Duta Diplomasi Politik di ASEAN
- Setelah Pelantikan Kepala Daerah, Sultan Wacanakan Gubernur Dipilih Secara Tidak Langsung, Simak Penjelasannya
- Hasto Ditahan KPK, Said Tegaskan tidak Ada Pergantian Sekjen PDIP
- Begini Kalimat Masinton Tanggapi Instruksi Megawati soal Retret, Mantap!
- IPW Menilai Lirik Lagu Band Sukatani Bikin Panas Telinga Polisi
- Kedepan, Instruksi Megawati Bisa Diarahkan ke Kader PDIP di Legislatif