Target Surplus Beras Masih Terhambat
Rabu, 02 Mei 2012 – 22:22 WIB
Hambatan ketiga adalah persoalan pengadaan pupuk. Pasalnya, sambung Desi, rencana penyeragaman penggunaan pupuk NPK di seluruh wilayah Indonesia secara tidak langsung akan ikut mempengaruhi biaya, pola tanam dan hasil pertanian.
Hambatan keempat adalah akses permodalan atau dana kredit usaha rakyat (KUR). "Makanya petani harus dikawal, jika ada kebanjiran atau kekeringan bisa cepat diatasi, ada puso atau gagal panen bisa diganti oleh pemerintah,"pungkasnya. (Naa/jpnn)
JAKARTA - Ketua HIPMI bidang agribisnis, Desi Arianti menilai target surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014 merupakan persoalan yang cukup krusial.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Antam Hari Ini Jumat 15 November 2024 Naik Tipis, Berikut Perinciannya
- BRI Insurance Perkuat Keberlanjutan Usaha & Peningkatan Ekonomi Pesantren
- Perkuat Kolaborasi, Kemendagri Tekankan Pentingnya Sinergi Daerah untuk Kelola Opsen Pajak
- Pelindo Dorong Ekonomi Pesisir lewat Pelatihan Pemasaran di BUMMas Kampung Bahari
- Percepat Hapus Kemiskinan, PNM Raih Penghargaan dari Kemenko PMK
- Gaet Generasi Muda di Sektor Pertanian, SGN Bentuk Inkubator Agripreneur Tebu