Target Surplus Beras Sulit Dicapai
Jumat, 22 Februari 2013 – 06:53 WIB
JAKARTA – Target pemerintah Indonesia surplus beras hingga 10 juta ton di tahun 2014, sepertinya akan sulit dicapai. Karena dari luas lahan pertanian yang mencapai 7,75 hektar, ternyata hanya 25 Persen yang secara optimal dipergunakan. Sementara 75 Persen lain penggarapannya masih kurang maksimal dilakukan. Karena itu Perhiptani menurutnya, tahun ini akan lebih giat lagi meningkatkan penyuluhan. Sehingga era kejayaan pertanian Indonesia di tahun 1980-an dapat kembali tercapai. Namun tentu Perhiptani tidak dapat bekerja sendiri. Dibutuhkan peran nyata dari semua pihak, terutama sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Baik dalam mengelola kebijakan pertanian maupun kepedulian terhadap nasib para penyuluh yang ada.
Namun begitu, target tersebut menurut Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (DPP Perhiptani), Isran Noor, masih memungkinkan untuk diraih. Salah satunya dengan meningkatkan kembali peran nyata penyuluh pertanian di lapangan.
Baca Juga:
“Tahun 1984 lalu kita pernah swasembada pertanian. Dan menurut penelitian Bank Dunia, 60 Persennya itu disebabkan karena adanya peran nyata penyuluh pertanian,” ujar Isran di Jakarta, Kamis (21/1).
Baca Juga:
JAKARTA – Target pemerintah Indonesia surplus beras hingga 10 juta ton di tahun 2014, sepertinya akan sulit dicapai. Karena dari luas lahan
BERITA TERKAIT
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa