Target Testimoni Antasari, Jerat Koleganya

Target Testimoni Antasari, Jerat Koleganya
Target Testimoni Antasari, Jerat Koleganya
JAKARTA-- Pengawas internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai lemah dalam mengawasi sepak terjang pimpinan KPK. Buktinya, tanpa diketahui, Ketua KPK nonaktif Antasari Azhar melakukan pertemuan dengan tersangka korupsi kasus pengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT), Anggoro Widjojo, yang masih berstatus buron dan kini berada di Singapura. Sudah terungkap pula, Antasari ternyata juga sering bermain golf dengan pihak tertentu yang berpotensi menganggu kemandirian KPK, diantaranya dengan Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnain yang akhirnya tewas dibunuh.

"Itu bukti pengawas internal tidak bisa menyentuh pimpinan KPK," sebut Adnan Topan Husodo dan Danang Widoyoko dari Koalisi Cinta Indonesia Cinta KPK (CICAK), di Jakarta, Jumat (7/8). Di sisi lain, ulah mantan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kaajati) Sumatera Barat ini, menurut Danang, adalah bukti Antasari sengaja mematikan fungsi pengawasan internal KPK sendiri.

Untuk itu, keduanya sepakat agar kepolisian lebih mendahulukan penyelidikan tindak pidana larangan ketua KPK bertemu dengan Anggoro, karena di UU tentang KPK, pertemuan Antasari dengan Anggoro tergolong tindak pidana. Sedangkan mengenai masalah testimoni Antasari yang menyebut Anggoro menyuap beberapa pimpinan KPK, menurut para aktivis antikorupsi itu buktinya kurang kuat.

Keduanya menenggarai, target testimoni Antasari adalah menjerat pimpinan KPK yang lain agar menjadi tersangka. Dengan begitu, secara otomatis pejabat tersebut langsung dinonaktifkan sesuai UU No 30 Tahun 2002 tentang KPK. Sebelumnya, penasihat KPK, Abdullah Hehamahua menyebutkan masalah yang membelit KPK saat ini dipicu tak benarnya proses seleksi pimpinan KPK yang dilakukan Komisi III DPR RI. Padahal sejak proses penjaringan bakal calon, aktivis antikorupsi kerap menyoroti berbagai raport merah Antasari selama jadi jaksa. (pra/JPNN)

JAKARTA-- Pengawas internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai lemah dalam mengawasi sepak terjang pimpinan KPK. Buktinya, tanpa diketahui,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News