Tarian Kombinasi Budaya Nusantara Hebohkan ITB Berlin 2016
Beda lagi dengan tarian Tapak Sayap Berjapin Melayu, yang sama-sama ciptaan Eko Pece. Tari ini sangat Melayu, dengan musik yang khas. “Tarian ini pernah menjadi juara favourite di Festival Tari Tradisi Melayu 2009 di Palembang. Koreografernya saat itu Faturrahman Bin Said, orang Singapore. Kami mewakili Jawa Tengah,” jelas Putri yang jurusan Pengkajian Seni itu.
Tapak Sayap juga pernah tampil di SIPA (Solo International Performing Art 2010) di Pura Mangkunegaran. Lalu ditampilkan lagi di Solo 24 Jam Non Stop Menari 2012. Tarian yang betul-betul baru ditampilkan di ITB Berlin ini adalah Legong Kipas, yang terinspirasi dari Tarian Legong dan Tari Baris. Sama-sama etnik Bali. “Kami sudah tampil saat press conference di ITB Berlin,” ujar Hafid Ponx, yang lahir hari pasaran Pon tanggal 10.
Sedangkan Tari Tregel Banyumas, barudipertunjukkan pada Minggu (13/3) karena ramai pengunjung umum. Tarian ini lebih dinamis, lebih rancak, lebih ceria. Tarian berpasangan, muda-mudi, dan penuh atraktif. Tarian ini juga tergolong paling komunikatif. “Jadi nanti mengajak penonton untuk ikut menari,” sebut Astri Kusuma, istri Eko Pece yang juga ikut menari.
Menpar Arief Yahya mengapresiasi tari-tarian anak-anak Kelompok Solo Dance itu. “Penampilannya oke, gerakannya gesit, kelihatan sekali mereka mempelajari filosofi menari. Semua jenis tariannya dibawakan dengan sangat menghibur dan penuh keceriaan,” kata Arief Yahya yang juga penggemar cerita wayang Jawa itu. (ray/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KAI Tambah Kouta Perjalanan Sepanjang Libur Natal dan Tahun Baru
- Propam Amankan Belasan Oknum Anggota yang Diduga Memeras di DWP
- Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan Contraflow Hari Ini
- 3.667 Personel Satpol PP Siap Amankan Perayaan Natal di 674 Gereja di Jakarta
- Universitas Pertahanan dan CellTech Stemcell Kerja Sama Riset terkait Terapi Sel Punca
- Bea Cukai Musnahkan BMN Hasil Penindakan Senilai Rp 4,04 Miliar, Ini Perinciannya