Tarif Air PAM Jakarta Naik, Pj Gubernur Sebut Masih Murah

jpnn.com, JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan tarif air perpipaan PAM Jaya adalah yang paling murah dibandingkan dengan tarif air di kawasan penyangga Jakarta.
Untuk itu, kenaikan tarif yang akan diberlakukan telah dipertimbangkan secara matang.
Terlebih, tarif air dari PAM Jaya tidak pernah mengalami penyesuaian tarif sejak 2007 lalu.
"Kalau teman-teman media (perhatikan) di Jabodetabek, tarif PAM Jaya itu relatif yang paling kecil, yang paling murah. Bahkan, ketika nanti ada penyesuaian, itu juga masih (paling murah)," ujar Teguh dalam keterangannya, Rabu (1/1).
Selain itu, penyesuaian tarif air perpipaan PAM Jaya juga tidak berdampak signifikan terhadap kenaikan inflasi.
Menurut diac air minum perpipaan hanya menyumbang 0,015 persen terhadap inflasi daerah.
"Banyak sekali pertimbangan. Tidak semata-mata tarif PAM Jaya 17 tahun tak pernah naik. Namun, ada juga ada berbagai pertimbangan-pertimbangan lainnya," kata dia.
Dia menegaskan, PAM Jaya tengah melakukan percepatan untuk melayani 100 persen warga Jakarta dengan air perpipaan pada tahun 2030 nanti.
Teguh Setyabudi mengatakan tarif air perpipaan PAM Jaya adalah yang paling murah dibandingkan dengan tarif air wilayah lain
- Jangan Lupa Bawa Payung, Jakarta Diperkirakan Diguyur Hujan
- Pemprov DKI Bakal Gaji Warga Kampung Bayam Sesuai UMR
- Pemerintah Klaim Banjir Bekasi Tak Pengaruhi Distribusi Pangan di Jakarta
- Pelaku Usaha Jakarta Merespons Positif Keberadaan Aplikasi Kantong UMKM
- Rano Karno: Suplai Air Baku dari Waduk Karian ke Jakarta Harus Masuk sebelum 2030
- Soal Banjir, Adian PDIP Sarankan Kepala Daerah Jakarta, Bogor, dan Bekasi Ketemu