Tarif Air PAM Jakarta Naik, Pj Gubernur Sebut Masih Murah

Tarif Air PAM Jakarta Naik, Pj Gubernur Sebut Masih Murah
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (24/12). Foto: Ryana Aryadita/JPNN.com

Sehingga, diperlukan dana segar yang tidak sedikit untuk membangun ribuan kilometer jaringan perpipaan baru.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengungkapkan PAM Jaya menargetkan untuk menambah 1 juta sambungan rumah (SR) pada 2030.

Untuk itu, pihaknya memastikan target ketersediaan layanan air minum perpipaan yang konsisten, berkualitas, dan terjangkau bagi warga Jakarta segera terpenuhi.

"Nantinya, sepanjang 7.000 kilometer tambahan jaringan perpipaan akan terpasang di seluruh wilayah Jakarta," kata Arief.

Arief menjelaskan bahwa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menetapkan standar kebutuhan pokok air minum per kepala keluarga sebesar 10 meter kubik per bulan.

Jika pelanggan rumah tangga menggunakan air secara bijak dengan konsumsi di angka 10 meter kubik maka tidak ada perubahan tarif yang akan dirasakan oleh pelanggan.

“Mengingat tarif pada kebutuhan 0-10 meter kubik masih tetap di angka yang relatif sama," tuturnya.

Tak hanya itu, kelompok pelanggan sosial atau K-1 khusus untuk pemakaian hingga 10 meter kubik atau setara dengan 10.000 liter mengalami penurunan tarif, sedangkan untuk pelanggan kelompok lainnya, akan tetap sama seperti sebelumnya

Teguh Setyabudi mengatakan tarif air perpipaan PAM Jaya adalah yang paling murah dibandingkan dengan tarif air wilayah lain

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News