Tarif Ambulans Mahal, Bawa Pulang Jenazah Bayi Pakai Travel
Karena RS tersebut tidak tersedia fasilitas PICU ditambah lagi bagian umum pasien penuh, pihak keluarga berinisiatif membawanya ke RS Imanuel.
’’Namun setelah dirawat di sana, cucu saya akhirnya meninggal,” tutur Kasyani dengan nada lirih.
Dirinya berharap pemerintah dapat lebih perhatian terhadap permasalahan semacam ini. Sehingga kasus yang dialaminya tidak menimpa warga lain.
’’Saya berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih kepada pasien yang kurang mampu seperti kami,” tuturnya.
Sementara itu, Peratin Terpilih Pekon Sukamaju Piriyan Adrianda turut menyesalkan kejadian tersebut.
’’Itu warga saya. Terus terang kami pun merasa kecewa, seharusnya tidak sampai seperti itu namanya musibah harus ada pengertian, pelayanan yang diberikan,” katanya seraya menyebutkan almarhum telah dimakamkan di TPU Pekon Sukamaju.
Sayang, pihak RS Imanuel belum mau berkomentar terkait persoalan ini. Saat dikonfirmasi, Manajer Tugas Malam RS Imanuel Sari Ginting enggan berkomentar dan meminta Radar Lampung (Jawa Pos Group) langsung mengonfirmasi masalah itu ke pihak humas RS.
’’Karena kalau untuk pemberian informasi keluar dan pihak media itu wewenangnya humas. Kalau saya di sini hanya selaku suster yang bertanggung jawab untuk pelayanan," katanya.
Pihak RS mematok tarif ambulans sebesar Rp250 ribu per 10 kilometer. Tidak mampu, pasutri itu membawa pulang jenazah bayi pakai travel.
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Macet Total, Ternyata Ini Penyebabnya
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai