Tarif Angkot Kok Belum Turun Juga?

jpnn.com - TARAKAN – Harga bahan bakar minyak memang sudah turun. Namun, hal itu tak diimbangi dengan penurunan tarif angkutan kota dan harga pangan di Tarakan, Kalimantan Utara.
Salah satu sopir Usman mengatakan, besarnya biaya operasional membuat pihaknya enggan menurunkan tarif. “Kalau turun tarifnya, pendapatan kami juga turun,” kata Usman pada Radar Tarakan, Minggu (10/4).
Selain tarif angkot, harga barang di pasar juga tak ikut turun. Bahkan, harga bahan pangan justru mengalami kenaikan. Seperti harga bawang merah yang awalnya hanya Rp 35 ribu per kilogram kini mencapai Rp 50 ribu.
Salah satu pedagang di Pasar Boom Panjang Aco mengatakan, harga bawang ini sudah berlangsung sejak awal 2016 dan tidak ada tanda-tanda penurunan harga.
“Apalagi sekarang distribusinya terhambat. Jadi tidak ada pengaruhnya dengan turunnya harga BBM,” ujar Aco.
Kenaikan harga bawang diklaim lantaran kurangnya stok di Tarakan, sehingga memicu naiknya harga. “Kalau pedagang di sini mengambilnya dari luar daerah semuanya. Jadi risikonya tinggi,” tambahnya. (udn/ash/jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Cegah Kasus Kesehatan Mental Lewat Platform Heroremaja Besutan Yayasan Plato
- Viral Warga Asal Sultra Mengaku Ditolak Dinsos Jatim, Ternyata
- Dukung Mudik Lebaran, Hutama Karya Kebut Proyek Tol Palembang-Betung
- Perampokan Sadis di Kampar, Wanita Tewas, Uang Rp 40 Juta dan Perhiasan Raib
- Irjen Iqbal Desak Perusahaan Bertanggung Jawab Atas Kecelakaan Truk di Sungai Segati
- Irjen Iqbal Tempuh 3 Jam ke Lokasi Truk Tercebur di Sungai Segati, 9 Orang Masih Dicari