Tarif Baru Cukai Rokok Mulai Berlaku 1 Februari, Bea Cukai Bergerak
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menetapkan kebijakan tarif cukai hasil tembakau tahun 2021 mengalami kenaikan 12,5 persen dan mulai berlaku 1 Februari.
Kanwil Bea Cukai Jawa Timur (Jatim) II dan Bea Cukai Kediri menggelar sosialisasi ke berbagai pihak mengenai kebijakan tersebut via daring maupun luring.
Bea Cukai Jatim II melakukan media briefing dengan beberapa awak media dan menggelar talkshow televisi untuk mengedukasi masyarakat terkait aturan cukai yang baru, Jumat (29/1).
Sementara itu, Bea Cukai Kediri mengadakan sosialisasi kepada pengusaha rokok di wilayah Kediri, Jombang dan Nganjuk.
Kepala kanwil Bea Cukai Jatim II Oentarto Wibowo mengungkapkan kebijakan itu selaras dengan visi-misi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yaitu ‘SDM Maju, Indonesia Unggul’, melalui komitmen pengendalian konsumsi demi kepentingan kesehatan.
Selain itu untuk perlindungan terhadap buruh, petani, dan industri dengan meminimalisasi dampak negatif kebijakan, sekaligus melihat peluang dan mendorong ekspor hasil tembakau Indonesia.
Oentarto menjelaskan ada beberapa pokok kebijakan cukai hasil tembakau tahun 2021. “Namun, hanya besaran tarif cukai rokok yang berubah,” katanya.
Menurutnya, 2021 merupakan tahun yang berat bagi hampir seluruh industri termasuk rokok.
Tarif cukai hasil tembakau tahun 2021 naik 12,5 persen dan mulai berlaku 1 Februari 2021. Bea Cukai bergerak melakukan sosialisasi.
- Bea Cukai Musnahkan BMN Hasil Penindakan Senilai Rp 4,04 Miliar, Ini Perinciannya
- Kenaikan HJE Rokok Tidak Mendukung Upaya Prokesehatan
- Tegas, Bea Cukai Banjarmasin Musnahkan Jutaan Batang Rokok Ilegal
- Bea Cukai Kudus Tindak Ratusan Ribu Rokok Ilegal di Jepara
- Ini Peran Bea Cukai dalam Mendukung Kinerja APBN Tetap On Track hingga November 2024
- Selamat, Bea Cukai Bogor Raih Penghargaan di Hakordia 2024