Tarif Baru PAM Jaya Tetap Lebih Murah Dibanding Air Jeriken

Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu menuturkan bahwa penyesuaian tarif yang diambil oleh PAM JAYA sudah tepat, guna menyukseskan cakupan layanan 100 persen air siap minum pada 2030.
Apalagi, 17 tahun terakhir PAM JAYA tidak melakukan penyesuaian tarif.
"Karena sekitar 17 tahun ya, tidak pernah ada penyesuaian," ungkap Andri.
Sebelumnya, Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin menyampaikan bahwa pertimbangan yang matang telah dilakukan perihal penyesuaian tarif baru.
Dia mengungkapkan, biaya untuk memenuhi kebutuhan penyediaan air minum terus meningkat.
Pasalnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menetapkan standar kebutuhan pokok air minum per kepala keluarga sebesar 10 meter kubik per bulan.
“Jika pelanggan rumah tangga menggunakan air secara bijak dengan konsumsi di angka 10 meter kubik, maka tidak ada perubahan tarif yang akan dirasakan oleh pelanggan,” ujar Arief. (mcr4/jpnn)
Andri Santosa mengatakan bahwa tarif PAM Jaya masih lebih murah dibandingkan air jeriken.
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi
- Sepakat dengan IMF, Ekonom Bank Mandiri Sebut Indonesia Salah Satu Pusat Ekonomi Dunia
- Dairy Champ Perluas Potensi Wirausaha di Indonesia lewat Program Ibu Juara
- IMF Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh di Bawah 5%, Ekonom Bilang Begini
- Genjot Ekspor, Bea Cukai Beri Izin Kawasan Berikat kepada Produsen Tas di Jepara
- Hari Kartini; Annisa Pohan Mendorong Pemberdayaan Perempuan di Sektor Ekonomi
- AMDK di Bawah Seliter Bernilai Ekonomi & Mudah Didaur Ulang