Tarif Bus Kota Jakarta Turun
Kamis, 18 Desember 2008 – 19:53 WIB
JAKARTA—Hampir sepekan harga premium di posisi Rp 5000, anehnya tarif angkot tidak juga turun. Para sopir pun sering protes jika ada penumpang yang tidak membayar penuh, alasannya penurunan harga premium tidak sebanding dengan biaya operasional.
Mengenai ini Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Herry Roti, mengungkapkan, pekan depan pihaknya akan menurunkan tarif sebesar Rp 200. Kebijakan ini, setelah ada persetujuan Pemprov dan DPRD DKI Jakarta.
Baca Juga:
Dengan penurunan ini berarti tarif bus kota reguler di Jakarta turun dari Rp 2.500 menjadi Rp 2.300. Hanya Herry pesimis penerapan tarif baru bisa efektif di lapangan. "Awak angkutan jadi harus menyiapkan uang receh pecahan seratus rupiah," ujarnya.Soal besaran angka penurunan tarif yang hanya 5 persen itu, dia beralasan karena turunnya harga BBM juga tidak terpengaruh pada biaya perawatan dan operasional kendaraan.
"Banyak faktor yang mempengaruhi, selain harga suku cadang kendaraan yang sudah terlanjur naik, pungli serta retribusi angkutan umum dirasa cukup tinggi. Kalau penurunan tarif dibulatkan sampai 500, para pengusaha angkutan akan merugi," tukasnya.
Baca Juga:
Sementara itu Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi sangat mengatakan, daripada menurunkan tarif angkutan umum lima persen, sebaiknya Organda memberikan kompensasi dalam bentuk lain kepada publik,” cetus Tulus, Kamis (18/12).
JAKARTA—Hampir sepekan harga premium di posisi Rp 5000, anehnya tarif angkot tidak juga turun. Para sopir pun sering protes jika ada penumpang
BERITA TERKAIT
- Memiliki 8 Paket Sabu-Sabu, Pria di Palangka Raya Terancam Hukuman Berat
- Kapal Mengangkut Pekerja Migran Ilegal Tenggelam di Perairan Karimun, 3 Orang Hilang
- Kelulusan 1 PPPK Guru di Bima Dibatalkan, Ini Sebabnya
- Banyak Formasi PPPK 2024 Tahap 1 Tanpa Pelamar, Terungkap Penyebabnya
- Data Sementara Jumlah Pelamar PPPK 2024 Tahap 2, Lumayan Banyak
- Tour de Singkarak Tidak Lagi Digelar