Tarif Bus Siap Naik 35 Persen
Rabu, 01 Mei 2013 – 06:46 WIB
Oleh karena itu Eka berharap pemerintah menaikkan tarif angkutan kelas ekonomi sesuai dengan kenaikan harga BBM bersubsidi yang akan ditetapkan pemerintah. Sementara untuk angkutan non-ekonomi, Organda menyerahkan sepenuhnya kepada masing-masing pengusaha."Kalau naiknya Rp 1.500 tarifnya bisa naik antara 30-35 persen, bisa lebih sedikit," katanya.
Pihaknya khawatir banyak pengusaha angkutan kelas ekonomi yang gulung tikar jika pemerintah tidak menyesuaikan tarif. Pasalnya tingkat isian penumpang (load factor) angkutan umum saat ini sangat rendah, rata-rata 45 persen dari total kursi yang tersedia."Banyak masyarakat yang mampu beli mobil, jadi tidak lagi pakai angkutan umum untuk pergi kemana-mana," sebutnya.
Jumlah angkutan umum saat ini mencapai sekitar tiga juta unit, yang terdiri dari angkutan kota, angkutan pedesaan, dan angkutan antar-kota. Jumlah itu melayani sekitar 55 persen penduduk Indonesia di berbagai daerah."Buruknya pelayanan angkutan umum karena tidak banyak pengusaha yang berminat investasi di sektor ini. Akibatnya, banyak armada tua dan tidak diperbarui," ungkapnya.
Eka menilai peluang untuk mengembalikan angkutan umum sebagai moda pilihan transportasi masyarakat tetap terbuka. Caranya dengan menerbitkan kebijakan bunga bank lebih rendah untuk investasi industri angkutan umum.
JAKARTA - Organisasi Angkutan Darat (Organda) menolak rencana pemerintah yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada tahun ini. Organda
BERITA TERKAIT
- Rayakan HUT ke-66, Gapensi Usung Semangat Bersama dalam Sinergi Membangun Negeri
- PELNI Layani 551.383 Penumpang Selama Libur Nataru, 5 Pelabuhan ini jadi Tujuan Favorit
- Tingkatkan Pelayanan Bandara, IAS Group Luncurkan GSE Teknologi Terbaru
- Winn Gas Luncurkan Produk Inovasi Terbaru, Ibu-Ibu Pasti Suka
- Lewat Cara ini SIG Dukung Inisiatif Kementerian BUMN Mewujudkan Asta Cita
- Baru Dirilis Awal Januari, Andal by Taspen Telah Diunduh Lebih Dari 1 Juta Peserta