Tarif Hotel Bakal Naik
Pengaruh Kenaikan Harga Elpiji
Jumat, 01 Maret 2013 – 11:16 WIB
Meski memang tidak seluruh pedagang atau pengusaha menaikkan tarif menu makanan di restoran, cafe atau food and beverage, namun yang akan terkena dampak nyata sebenarnya adalah konsumen itu sendiri. Sebab terang Herlan, pengusaha akan mengambil inisiatif atau memiliki taktik adalah penjualan produk atau menunya. Paling tidak, jika tak naikkan tarif maka mereka akan mengurangi sedikit volume atau kuantitas produk atau makanan yang dijual, tanpa mengurangi cita rasa atau kualitasnya.
Baca Juga:
“Pengusaha atau pedagang tentu tak mau rugi, untuk penghematan bahan bakar atau elpiji, mereka tentu akan saving atau melakukan penghematan. Kami dari PHRI berharap, jika ada kenaikan tetap dalam batas kewajaran tanpa mengurangi kualitas,” ungkap dia.
Sebab, jika tarif dinaikkan terlalu tinggi bukan tidak mungkin pelanggan akan beralih ke tempat lain yang lebih terjangkau. Seperti untuk tarif hotel, pihak manajemen harus memperhitungkannya dengan baik.
“Jika kamar hotel misalnya naik terlalu tinggi termasuk menu-menunya, terkait kenaikan TDL dan elpiji maka konsumen bisa saja lari. Sebab, pasti masih ada hotel atau restoran lain yang memilih tak naikkan harga karena sudah merasa percaya diri dengan tak naikkan tarif tetap laku,” jelasnya.
PALEMBANG--Rencana kenaikan harga elpiji 12 kilogram sekitar Rp 25 ribu diprediksi akan berpengaruh terhadap harga jual di sektor perhotelan dan
BERITA TERKAIT
- Aktivis Dorong Penggunaan Telur Berstandar Kesejahteraan Hewan yang Lebih Tinggi
- Venya Villa Ubud Bidik Investor Asing
- Rayakan HUT ke-35, Bank Raya Tangguh dan Tumbuh Sehat dengan Luncurkan Berbagai Inovasi
- Panitia Munaslub Kadin: Anindya Novyan Bakrie Ingin Merangkul Semua Pihak
- Perkuat Daya Tahan Kelas Menengah, Aloshop Mendukung Penuh WiraMuda Academy
- Dukung Perluasan Pasar, BSI Berangkatkan 5 UMKM ke Arab Saudi