Tarif KA Ekonomi AC Naik
Rabu, 13 Maret 2013 – 05:33 WIB

Tarif KA Ekonomi AC Naik
JAKARTA - Tahun depan PT Kereta Api berharap tidak lagi mendapatkan dana PSO (public service obligation) untuk kereta api ekonomi jarak jauh. Konsekuensinya, di beberapa kereta kelas ekonomi jarak jauh yang sudah ber-AC tidak lagi diberlakukan tarif subsidi alias menggunakan harga normal.
Senior Manajer Humas Daop 1 PT Kereta Api Mateta Rijalulhaq mengatakan, saat ini di beberapa rangkaian kereta kelas ekonomi sudah menggunakan AC. Dengan begitu, tidak lagi diberlakukan tarif subsidi. "Tarifnya tentu beda, masak yang tidak ada AC dengan yang ber-AC tarifnya sama. Yang ber-AC tidak lagi disubsidi alias pakai tarif normal," ujarnya Selasa (12/3).
Baca Juga:
Meski begitu, Mateta tidak berani menyebutkan berapa persentase kenaikan tarif kereta setelah tidak lagi disubsidi. Dari pantauan koran ini, kereta ekonomi Matarmaja jurusan Malang-Jakarta yang semula Rp 51 ribu sekarang sudah Rp 130 ribu. Sedangkan di Sumatera rute Medan-Tanjung Balai yang semula Rp 14 ribu menjadi Rp 45 ribu setelah dipasangi AC. "Kita jamin kenyamanan penumpang meningkat," tukasnya.
Mateta mengatakan, kenaikan tarif itu bervariasi bergantung rute masing-masing. Dia mengklaim kenaikan itu tidak mendapat protes dari penumpang. Sebab, sejak Lebaran tahun lalu beberapa kereta ekonomi yang dipasangi AC sudah memakai tarif baru non-subsidi. "Satu rangkaian kereta bisa beda tarif karena dari 6-7 gerbong bisa dua atau tiga gerbong yang pakai AC, lainnya tidak," kata dia.
JAKARTA - Tahun depan PT Kereta Api berharap tidak lagi mendapatkan dana PSO (public service obligation) untuk kereta api ekonomi jarak jauh. Konsekuensinya,
BERITA TERKAIT
- IJMI Sebut Pekerja Sawit Indonesia Rawan Dieksploitasi
- KAI Logistik Optimalisasi Layanan Pra-Purna Angkutan BBM/BBK
- Genjot Ekspor, Bea Cukai Beri Izin Kawasan Berikat kepada Produsen Tas di Jepara
- Pelindo Siapkan Solusi Jangka Panjang Agar Macet Horor di Tanjung Priok Tak Terulang
- Bea Cukai Makassar Kawal Ekspor Perdana 22 Ton Gurita Beku Asal Bantaeng ke Meksiko
- Sosok Kartini Masa Kini, Pendiri Bank Sampah Bukit Berlian