Tarif Listrik EBT Beda Tiap Daerah
Anggota DEN Rinaldy Dalimi menjelaskan, penetapan tarif EBT yang berbeda-beda tiap wilayah diharapkan bisa menguntungkan investor dan membantu PLN.
Terlebih, tarif maksimal 85 persen BPP daerah itu merupakan usul PLN.
Rinaldy menjelaskan, tarif maksimum 85 persen BPP daerah tersebut memiliki beberapa kendala.
Yakni, potensi pengembangan di Pulau Jawa bisa menjadi lebih sulit dengan penetapan tarif itu.
Dia memerinci, BPP listrik di Jawa hanya mencapai Rp 800 per kWh.
EBT menjadi kurang ekonomis untuk dikembangkan dengan harga yang hanya berkisar Rp 650 per kWh.
’’Bisa saja opsi pilihan harga EBT di Jawa nanti maksimum sama dengan BPP nasional. Saat ini teman-teman di sektor EBT juga berupaya menekan harga, mengefisienkan skala produksi dan skenario investasi,’’ jelasnya.
Karena itu, diperlukan adanya kebijakan khusus untuk Jawa yang rencananya disamakan dengan BPP nasional.
Pemerintah mengkaji aturan baru mengenai tarif listrik energi baru dan terbarukan (EBT).
- Dukung Transisi Energi Berkelanjutan, Pertamina Genjot Kapasitas Pembangkit Panas Bumi
- Penuhi Kebutuhan Pasokan Listrik, PLN Indonesia Power Lakukan Berbagai Transformasi
- Agustina Bicara Emisi Meningkat, Asap Hitam Trans Semarang & Tenaga Surya
- Bantuan Listrik Gratis Sasar 27.921 Rumah Tangga di Jawa Barat
- PLN UIP MPA Bangun 577 Tower Transmisi 150 kV, Tambah Pasokan Listrik di Halmahera
- Ditjen Gatrik Perkuat Sinergi Pengawasan Ketenagalistrikan Pusat dan Daerah