Tarif Listrik Industri RI Paling Murah se-Asia
Jumat, 21 Januari 2011 – 04:24 WIB
JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) merespon keras klaim para pengusaha yang menyebut tarif listrik di tanah air sangat mahal. BUMN energi itu menilai tidak tepat jika kebijakan untuk melepas capping 18 persen tagihan listrik industri itu dinilai bisa melemahkan daya saing industri karena tarif listrik di Indonesia dianggap mahal. Selama ini, Bank Dunia memang selalu memonitor tarif listrik untuk industri di berbagai negara di dunia. Salah satu tujuannya adalah untuk mengukur daya saing serta iklim investasi di tiap-tiap negara. Berdasarkan data PLN, tarif listrik industri di Indonesia adalah USD 8,24 sen per kilowatt hour (Kwh). Tarif ini lebih murah dibandingkan yang berlaku di negara tetangga seperti Malaysia yang sebesar USD 11,84 sen per Kwh.
Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko PT PLN Murtaqi Syamsuddin mengatakan, pihaknya membantah anggapan sebagian pengusaha yang menyebut tarif listrik untuk industri di Indonesia adalah yang termahal di Asia. "Padahal, tarif listrik industri kita justru termasuk salah satu yang termurah di Asia," ujarnya ketika dihubungi Jawa Pos kemarin (20/1).
Menurut Murtaqi, dirinya tidak asal omong. Sebab, PLN sudah mencari data tentang tarif listrik di berbagai negara Asia. Hasilnya, tarif listrik industri di Indonesia termasuk yang paling murah, bahkan jika capping 18 persen dihapus. "Ini data mutakhir, kami minta data ke Bank Dunia pada Januari ini," katanya.
Baca Juga: