Tarif Ojek Online Naik, Permintaan Layanan Go-Jek Turun
jpnn.com, JAKARTA - Go-Jek mengalami penurunan permintaan layanan sejak tarif ojek online (ojol) yang baru ditetapkan pada 1 Mei lalu.
Chief Corporate Affairs Go-Jek Nila Marita mengatakan, pihaknya menemukan permintaan layanan menurun di lima kota tempat uji coba. Yakni, Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, dan Makassar.
’’Ada penurunan permintaan layanan yang cukup signifikan sehingga berdampak pada penghasilan mitra pengemudi,’’ ujarnya, Selasa (7/5).
BACA JUGA: Tarif Ojek Online Dikeluhkan, Begini Respons Menhub
Meski demikian, Nila menegaskan bahwa perusahaannya berkomitmen mematuhi peraturan Kementerian Perhubungan.
Go-Jek pun terus berusaha meningkatkan permintaan layanan. Salah satu caranya memberikan penawaran khusus seperti diskon tarif. Program seperti itu hanya bersifat sementara.
’’Subsidi berlebihan untuk promosi atau diskon tarif memberikan kesan harga murah. Namun, hal ini semu karena promosi tidak dapat berlaku permanen,’’ tambahnya.
Dalam jangka panjang, lanjut Nila, subsidi berlebihan mengancam keberlangsungan industri.
Go-Jek mengalami penurunan permintaan layanan sejak tarif ojek online (ojol) yang baru ditetapkan pada 1 Mei lalu.
- Good Doctor Terima Pendanaan Baru dari WhiteCoat, Perkuat Kolaborasi di Asia Tenggara
- Hadirkan Transportasi Aman dan Nyaman, Grab Jalin Kemitraan dengan Polri
- Selebgram Rusia Ini Menangis saat Diturunkan di Pinggir Jalan oleh Oknum Driver Taksi Online
- Kawal Demo Ojol, PBHI Sorot Investasi Tak Sejahterkan Para Driver
- Grab-OVO Salurkan Dana Apresiasi USD 1 Juta Kepada Mitra Pengemudi
- Mendengarkan Konsumen, Grab Rilis Fitur Keamanan Baru dan Uji Layanan GrabCar Plus