Tarif Ojol dan Harga Mi Instan Bakal Naik, Syarief Hasan: Merugikan Rakyat Kecil

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan menolak rencana kenaikan tarif ojek online (Ojol) dan mi instan.
Pasalnya, dua rencana kebijakan itu akan merugikan masyarakat kecil yang ada di Indonesia.
Dia menyebut rencana kenaikan itu menunjukkan ketidakpekaan Pemerintah terhadap kondisi masyarakat.
Jika dua rencana itu akan naik, maka raykat kecil yang palimh terdampak.
"Jika tarif ojol dan harga mi instan naik masyarakat kecil yang terdampak," ungkap Syarief Hasan.
Memang, rencana kenaikan tarif ojol yang merugikan masyarakat tersebut mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP/564/2022 yang diundangkan pada 4 Agustus 2022.
Kenaikan tarif ojek online dilakukan berdasarkan zonasi yang rencananya dimulai per 14 Agustus mendatang.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menyebut, ojek merupakan satu kebutuhan penting masyarakat.
Sebab, banyak masyarakat kecil yang tidak memiliki kendaraan pribadi memilih untuk menaiki ojek, khususnya ojek online.
Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan menolak rencana kenaikan tarif ojek online (Ojol) dan mi instan.
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
- Ketua MPR: Tindakan Kelompok Radikal Bisa Ciderai Perjuangan Rakyat Palestina