Tarif Rp 350 Ribu, Libur Kalau Hujan, Becek!
jpnn.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan, Kaltim, sudah menunjukkan keseriusannya memberantas praktik prostitusi.
Antara lain dengan membongkar bangunan eks lokalisasi Lembah Harapan Baru (LBH) di Km 17 pada Februari lalu.
Namun rupanya upaya ini tidak benar-benar menjadikan Balikpapan bebas dari praktik tersebut. Masih ada sejumlah praktik prostitusi di sejumlah kawasan.
Dari pantauan Balikpapan Pos (Jawa Pos Group), selain di kawasan Manggar Sari, masih ada lokasi lain yang dijadikan tempat para PSK menjajakan diri. Di kawasan Markoni, Jalan Jendral Sudirman misalnya, keberadaan PSK mudah ditemui.
Hingga pada Sabtu (12/8) kemarin sekira pukul 02.00 Wita, ada saja PSK yang mangkal di sekitar kawasan Pasar Baru hingga lampu merah pertigaan Balikpapan Permai.
Salah satu dari mereka, EJ (35) mengaku memasang tarif sekitar Rp 350 ribu sudah termasuk sewa tempat.
Ia mengaku di Balikpapan Permai adalah tempat mangkalnya saat ini. Di waktu lain, ia bekerja di salah satu tempat hiburan malam di sekitar kawasan ini.
"Harganya Rp 350 ribu aja short time, itu sudah sama kamar. Kalau long time harganya Rp 1 juta. Biasa mulai cari pelanggan di sini, biasa selesai pukul 04.30 (pagi, red)," jelasnya.
Pemerintah Kota Balikpapan, Kaltim, sudah menunjukkan keseriusannya memberantas praktik prostitusi.
- Berkedok LC, 12 Wanita Vietnam Jadi PSK, Tarif Sekali Kencan Rp 5,6 Juta
- Wanita Dijual kepada Pria Bertarif Sampai Rp 750 Ribu, Ada yang 17 Tahun
- Muncikari dan 3 PSK yang Berjualan via Online Diamankan, Sebegini Sekali Transaksi
- Berusia 21 Tahun, PSK Setiap Hari Melayani 3 Laki-Laki di Bogor
- 5 Wanita Vietnam dan Tiongkok Jadi PSK, 1 Orang Muncikari
- 2 Rumah di Lokasi Prostitusi Payo Sigadung Dijadikan Tempat Esek-Esek