Tarif Sewa Lahan Naik 48 Persen
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perindo) Syahril Japarin membeberkan potensi pendapatan dari sewa tarif lahan di Muara Baru, Jakarta.
Syahril menjelaskan nilai yang didapat selama ini relatif kecil, karena tarif sewa lahan yang diberlakukan sebelum penyesuaian sangat murah, yaitu hanya Rp 865 per meter persegi/tahun.
“Dengan tarif sewa yang relatif murah dan masa sewa yang panjang, potensi pendapatan dari sewa tarif lahan tidak mencukupi untuk pengembangan kawasan,” ujar Syahril di Gedung KKP, Jakarta, Jumat (7/10).
Kenaikan tarif sewa lahan mengacu pada penilaian Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), Peraturan Menteri Keuangan serta mempertimbangkan asas kewajaran dalam penyesuaian tarif.
Mulai 1 September 2016, tarif sewa lahan ditetapkan sebesar Rp 61.500 per meter persegi/tahun. Jumlah itu naik sebesar 48 persen dari tarif sebelumnya Rp 41.318 per meter persegi/tahun.
“Kami memutuskan untuk menetapkan kenaikan tarif secara bertahap. Kami mengawalinya dengan menetapkan tarif sewa lahan sebesar Rp 61.500 per meter persegi/tahun, naik sebesar 48 persen dari tarif sebelumnya," jelasnya.
Selanjutnya, tarif akan naik sebesar 23 persen per satu semester hinggal 1 Juli 2020.
Syahril menambahkan, alasan lain dinaikkannya tarif sewa lahan di kawasan PPS Nizam Zachman adalah untuk pemerataan penyewa lahan.
JAKARTA - Direktur Utama Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perindo) Syahril Japarin membeberkan potensi pendapatan dari sewa tarif lahan di Muara
- Jembatani Kebutuhan Diaspora, Master Bagasi Dukung Pertumbuhan Ekonomi
- Harga Emas Antam Hari Ini 7 Januari 2025 Turun Tipis, Berikut Daftarnya
- Realisasi APBN untuk Subsidi BBM hingga Listrik 2024 Capai Rp 434,3 Triliun
- Pemkab Sukoharjo Sebut 7.000 Lowongan Kerja Siap Menampung Eks Karyawan Sritex
- Pakar Dorong Apple Segera Bangun Pabrik di Indonesia
- Dana Kelola Tembus Rp50 Triliun di Akhir 2024, Wujud Kepercayaan Investor pada BRI-MI