Tarif Sukarela, Bisa Kantongi Hingga Rp 1 Juta per Hari
Rabu, 14 Juni 2017 – 00:23 WIB
"Ya kalau roda dua yang cepat ya lewat jembatan ini, ini kan ada dua desa, mereka yang ingin ke pasar atau mau ke cirebon ya lewat sini. Keluar dari jembatan sudah masuk ke Kecamatan Waled," sebutnya.
Setiap harinya, jembatan itu ramai. Hanya saat hujan saja yang mungkin sedikit berkurang. Yang paling ramai, tentu saja saat hari raya idulfitri.
Namun di hari normal kendaraan biasanya ramai saat pagi hari, ketika anak-anak berangkat sekolah dan warga mulai beraktivitas.
"Ya harapan kami warga sini sih pengen ada jembatan permanen dari pemerintah," harap Darkim mewakili warga. (*/)
Mestinya pemerintah yang harus membangun jembatan. Tapi jembatan yang ini dibangun dan dikelola oleh warga secara pribadi.
Redaktur & Reporter : Soetomo
BERITA TERKAIT
- Kereta Luxury
- Jalur Lintas Riau-Sumbar Batal Ditutup Sementara, Begini Solusi Terbaru
- Presiden Jokowi Resmikan 17 Jembatan Baru di Jawa Barat, Nilainya Rp1,9 Triliun
- Pascainsiden Tabrak Jembatan P6, Tugboat Madelin Spirit dan Paris 22 Dilarang Berlayar Sementara
- Jembatan Lalan Ambruk Ditabrak Tongkang Batu Bara, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Gus Faris: Hari Ini PBNU Lebih Politis dari PKB