Tarif Tol Naik, Jasa Marga Dinilai Hanya Kejar Laba

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang menilai keputusan PT Jasa Marga menaikkan tarif sejumlah ruas tol kurang tepat.
Menurut Sarman, Jasa Marga terkesan hanya mengejar keuntungan.
Di sisi lain, Jasa Marga tak pernah menemukan formula untuk mengatasi kemacetan di tol.
"Konsumen membayar dengan harapan waktu tempuh ke tempat tujuan lebih cepat lewat tol. Namun, dalam kenyataannya tidak jauh beda dengan jalan arteri yang tidak berbayar. Jadi, kenaikan saat ini saat tidak tepat," ujar Sarman kepada JPNN, Jumat (8/12).
Menurut Sarman, Jasa Marga seharusnya melakukan perubahan terlebih dahulu sebelum menaikkan tarif tol.
Misalnya, menjamin tol benar-benar menjadi jalan bebas hambatan.
"Jadi, benahi dulu kemacetannya. Sebab, kemacetan di tol sangat merugikan masyarakat," kata Sarman.
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta itu juga menilai transaksi nontunai di tol belum maksimal.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang menilai keputusan PT Jasa Marga menaikkan tarif sejumlah ruas tol kurang tepat
- H+5 Lebaran, Jasa Marga Catat 1,4 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek
- Contraflow Tol Jagorawi Arah Puncak Kembali Diberlakukan
- 685.079 Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada H+2 Lebaran
- Arus Balik Lebaran Meningkat, Tol Semarang-Batang Terapkan Contraflow
- Polda Jateng: Lonjakan Arus H+1 hingga H+3 Jadi Anomali Mudik Lebaran 2025
- Arus Balik Lebaran 2025 Mulai Padat