Tarif Tol Naik, Perekonomian Makin Sulit

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan menilai alasan menaikkan tarif sejumlah ruas tol karena faktor inflasi sangat tidak tepat.
Menurut Tigor, menaikkan tarif tol justru membuat inflasi makin tinggi.
"Katanya kenaikan tarif tol berdasarkan perhitungan inflasi. Saya kira, ketika dinaikkan justru inflasinya bakal semakin tinggi. Makin parah lagi," ujar Tigor kepada JPNN, Jumat (8/12).
Dia menambahkan, tol berguna membantu dan memudahkan aktivitas masyarakat.
"Ketika inflasi dijadikan alasan, maka kenaikan justru memicu inflasi makin tinggi. Sebab, bakal memicu naiknya ongkos produksi dan berakibat pada naiknya harga-harga kebutuhan pokok. Akibatnya, daya beli makin sulit. Berarti perekonomian rakyat makin sulit karena naiknya tarif tol," kata Tigor.
Menurut ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) itu, kondisi yang akan terjadi akibat kenaikan tarif sangat kontradiktif dengan tujuan pembangunan tol.
"Apa memang bikin jalan tol hanya untuk memeras rakyat? Dalam undang-undang memang diberi kesempatan (tarif tol) naik dua tahun sekali. Namun, itu enggak wajib. Jadi, jangan naik terus. Bila perlu turun," kata Tigor. (gir/jpnn)
Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan menilai alasan menaikkan tarif sejumlah ruas tol karena faktor inflasi sangat tidak tepat.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Sri Mulyani Bilang Kondisi Ini Membuat Banyak Negara Lain Iri
- Menko Airlangga Beberkan Faktor Pendorong PMI Manufaktur Ekspansi Lebih Tinggi
- Hamdalah, Inflasi Volatile Food di Januari Tetap Terkendali, PMI Ekspansi Lebih Tinggi
- Strategi Pemerintah Mempertahankan Stabilitas Harga Pangan Sepanjang 2025
- Airlangga Sampaikan Inflasi Sepanjang 2024 Terjaga, Target Tercapai
- Angka Kemiskinan Sumut 2024 Turun 10 Kali Dibandingkan Tahun Sebelumnya