Tarik Brimob dari Ogan Ilir!
Senin, 30 Juli 2012 – 01:28 WIB
JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR, Ahmad Yani, mengecam dan mengkritik keras kebijakan Kapolri yang tetap mengirim pasukan Brimob dari Polda Bangka Belitung dan Kelapa Dua, Depok ke PTPN Cinta Manis, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Menurutnya, Kapolri seharusnya bukan mengirim atau menambah pasukan, melainkan menarik seluruh pasukan Brimob yang masih berada di lokasi bentrok.
"Karena polisi dibiayai oleh uang rakyat melalui APBN, artinya Polri harus memberikan Perlindungan kepada rakyat, bukan melindungi korporasi (PTPN VII). Saya mendesak Kapolri segera manarik seluruh Pasukan Brimob dari daerah Perkebunan PTPN VII," kata Yani kepada JPNN, Minggu (29/7).
Baca Juga:
Seperti diketahui, bentrokan antara petani Kabupaten Ogan Ilir dengan polisi terkait masalah dengan PTPN Cinta Manis, Jumat (27/7) sore menyebabkan satu korban tewas, Angga bin Darmawan (12) dan lima lainnya mengalami luka tembak. Yang mengalami luka tembak ialah Jesika (16), Dut Binti Juni (30) Rusmin Bin Alimin dan dua perempuan lagi belum diketahui identitasnya dalam kondisi kritis
Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan, seharusnya pendekatan dialog dan persuasif yang dikedepankan ketika menghadapi aksi warga. Bukannya dengan persuasif dan kekerasan. "Karena warga bukanlah teroris yang harus dihadapi dengan senjata oleh pasukan Brimob," kata Yani.
JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR, Ahmad Yani, mengecam dan mengkritik keras kebijakan Kapolri yang tetap mengirim pasukan Brimob dari Polda Bangka
BERITA TERKAIT
- Penembakan Siswa SMK oleh Oknum Polisi Cederai Rasa Keadilan Masyarakat
- Hak Konstitusional Firli Bahuri Harus Dihormati
- Jenderal Polri Menjamin Penanganan Kasus Penembakan Siswa Semarang Transparan
- Katarina Minta Jaksa Segera Eksekusi Pelaku Pemalsuan Akta Setelah Kasasi Dikabulkan
- Pensiunan Notaris Diduga Dikriminalisasi dengan Sengketa Perdata yang Dipidanakan
- Kebakaran Melanda Rumah Padat Penduduk di Tanah Abang, Ini Dugaan Penyebabnya