Tarik Investor, Obral Insentif

Insentif kelima, lanjut Bambang, adalah pembebasan bea impor untuk produk-produk buku dari luar negeri. Ini dimaksudkan agar harga buku menjadi lebih terjangkau dan meningkatkan minat baca masyarakat. "Tentu, yang berhak mendapat fasilitas ini adalah buku-buku pendidikan, tidak termasuk komik atau buku fiksi," katanya.
Insentif keenam adalah double deduction dalam perhitungan pajak untuk perusahaan yang berinvestasi pada penelitian dan pengembangan atau research and development (R and D). Artinya, investasi yang dikeluarkan perusahaan untuk mengembangkan R and D, bisa digunakan sebagai pengurang perhitungan pajak.
"Selama ini banyak perusahaan, misalnya otomotif, yang membangun fasilitas R and D di Jepang. Dengan ini kita coba tarik mereka supaya kembangkan juga di Indonesia sehingga ada transfer teknologi," urainya.
Adapun insentif ketujuh disiapkan untuk sektor migas, khususnya perusahaan yang berinvestasi pada teknologi tinggi seperti enhance oil recovery (EOR) atau pengeboran di laut dalam. "Ini dalam rangka mengejar target produksi minyak 1 juta barel per hari," ucapnya.
Namun, apakah strategi obral insentif ini bakal efektif? Sebelumnya, lembaga internasional organisasi untuk kerja sama ekonomi dan pembangunan atau Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) pernah memberikan pandangan menarik terkait program insentif yang banyak ditawarkan Indonesia.
Sekretaris Jenderal OECD Angela Gurria mengatakan, pemerintah Indonesia mestinya tidak gampang mengeluarkan kebijakan fiskal berupa insentif karena akan menggerus potensi penerimaan pajak. "Itu akan menciptakan distorsi," ujarnya.
Menurut Gurria, saat ini Indonesia justru sangat butuh pemasukan dari sektor pajak untuk membiayai pembangunan infrastruktur, meningkatkan fasilitas sektor pendidikan, serta investasi dalam mendorong inovasi serta produktivitas usaha kecil menengah (UKM).
"Karena itu, tax ratio yang saat ini masih cukup rendah di kisaran 12 persen harus bisa ditingkatkan," katanya.
JAKARTA - Indonesia terus menawarkan gula-gula untuk menggaet investor. Kali ini pemerintah siap mengobral tujuh insentif investasi sekaligus. Pelaksana
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang