Tarik Napas! Siap-siap Tarif Listrik Naik
Lebih lanjut dia menjelaskan, satu faktor lagi yang menentukan TDL adalah inflasi. Nilai tukar rupiah benar-benar menjadi penahan kenaikan TDL secara drastis karena inflasi naik. ’’Inflasi Maret naik 0,28 persen dari Februari yang -0,09 persen,’’ jelasnya.
Seperti diketahui, untuk menentukan tarif, BUMN listrik itu memang memperhatikan tiga faktor utama tersebut. Yaitu, perubahan harga minyak dunia, nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika, serta inflasi. Acuan yang dipakai PLN untuk bulan berjalan adalah dua bulan sebelumnya.
’’Dari 12 golongan tarif yang sudah mengikuti mekanisme adjustment terbantu oleh penguatan rupiah,’’ terangnya.
Itulah kenapa, tarif listrik Mei untuk tegangan rendah hanya naik Rp 10 per kWh. Jadinya, yang harus dibayar pelanggan rumahan adalah Rp 1353 per kWh.
Yang masuk dalam kategori pelanggan itu adalah rumah tangga dengan tegangan 1.300 VA, 2.200 VA, sampai 6.600 VA ke atas. Tarif itu juga berlaku untuk golongan bisnis bertegangan 6.600 VA sampai 200 kVA, serta gedung pemerintahan berdaya 6.600 VA-200 kVA.
Untuk tegangan menengah, naiknya lebih kecil yakni Rp 8 per kWh dari Rp 1.033 per kWh menjadi Rp 1.041 per kWh.
Golongan yang ada direntang tegangan menengah adalah bisnis dan industri yang lebih dari 200 kVA. ’’Kalau tegangan tinggi, naiknya Rp 7 per kWh,’’ imbuh Benny.
Bulan lalu, tarif golongan ini adalah Rp 925 per kWh. Pada Maret ini, naik menjadi Rp 932 per kWh. Namun, pelanggan di golongan ini terbatas pada Industri kelas 4 yang menggunakan listrik bertegangan 30 mVA ke atas.
JAKARTA – Terhitung mulai Mei ini, tarif dasar listrik (TDL) lebih mahal ketimbang April. Tren penurunan TDL sejak Desember 2015 berhenti karena
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru