Tarsan Kota
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Ketika kali terakhir dia meninggalkan Papua dia melihat orang-orang yang lebih gemuk dengan perut membuncit.
Itulah tanda kemakmuran, tetapi bukan kesejahteraan. Orang-orang yang sejahtera hidup dengan pikiran tenang dan kondisi fisik yang lebih bugar. Orang-orang yang makmur hidup dengan kebutuhan yang terpenuhi, tetapi badannya tidak sehat karena menimbun penyakit.
Menurut pengamatan Diamond, pada awal 1960-an tidak ada penyakit jantung, diabetes, atau ginjal di kalangan masyarakat tradisional Papua. Namun, memasuki milenium baru berbagai jenis penyakit modern bisa ditemui di lingkungan masyarakat tradisional Papua.
Usut punya usut, masyarakat tradisional Papua di masa lalu nyaris tidak pernah mengonsumsi gula dan garam. Sebagai masyarakat yang tinggal di pegunungan, garam sulit didapat kecuali dengan usaha pembuatan ekstra.
Gula juga termasuk barang mahal karena harus didatangkan dari wilayah yang jauh.
Diet orang-orang tradisional hanya terdiri dari umbi-umbian dan daging segar serta buah-buahan. Siapa pun yang mengonsumsi diet semacam ini dipastikan bisa terhindar dari penyakit degeneratif.
Namun, sejak orang-orang kulit putih lebih banyak masuk ke Papua dan mendirikan pabrik-pabrik industri dan memperkenalkan gaya hidup modern, orang-orang Papua ketularan gaya hidup modern, sekaligus ketularan berbagai penyakit yang dibawa oleh gaya hidup modern.
Salah satu--atau salah dua--makanan yang membawa banyak penyakit adalah gula dan garam. Segera setelah gula dan garam dikenal oleh masyarakat Papua pola makan mereka berubah. Makanan yang banyak mengandung garam dan gula menyebabkan berat badan meningkat dengan cepat.
Jared Diamond menceritakan kisah Tarsan Kota versi Papua. Kali ini si Tarsan adalah seorang gadis bernama Sabine Kuegler
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi
- Tak Ada Luka Tembak di Jasad 11 Korban Pembantaian oleh KKB
- Komnas HAM Kecam KKB yang Bunuh Pendulang Emas di Papua
- Mabes TNI Tuding KKB yang Bantai Pendulang Emas Lakukan Propaganda
- 11 Pendulang Emas Tewas Diserang KKB Papua, Pemerintah Fokus Evakuasi Korban
- Budi Gunawan Kutuk Aksi KKB Membantai 11 Pendulang Emas di Yahukimo