Tarung Derajat Makin Diminati Perempuan

Tarung Derajat Makin Diminati Perempuan
KUDA-KUDA: Seorang siswi SMAN 1 Wonoayu belajar jurus dasar tarung derajat. Foto Novela Anggraeni/Radar Sidoarjo/JPNN.com

“Latihan tarung derajat itu lebih banyak menyita fisik dan mental,” katanya.

Di saat itulah, menurut Rio, mereka yang mentalnya rapuh cenderung memilih meninggalkan cabor tersebut.

‘’Terkadang kita bingung. Kita keraskan latihan, mereka bisa lepas. Tapi, jika latihan dikendorkan, sebenarnya risiko ada pada kemajuan mereka sendiri,’’ jelasnya.

Di awal latihan, Rio mengaku sering mengingatkan rambu-rambu dalam olahraga tarung derajat.

Jika tidak kena pukulan, maka dapat tendangan. Pilihannya hanya memukul atau dipukul. Ditendang atau menendang.

“Mereka yang bermental kuat akan bisa mengatasi ini. Bergerak maju. Sebaliknya, atlet yang lebih banyak bertahan, ini yang perlu kita awasi,’’ ucapnya.

Meski demikian, menurut Rio, perkembangan latihan petarung putri ini belum bisa menyamai laki-laki. Buktinya, selama ini jumlah penyumbang medali terbanyak untuk Kabupaten Sidoarjo masih dipegang atlet pria.

Baru satu atlet perempuan yang mulai menunjukkan prestasinya. Sedangkan yang lain masih dalam proses belajar. “Roibah Dwi sudah beberapa kali ikut kejuaraan,” paparnya. (nov/rek)


Pelan tapi pasti, cabang olahraga (cabor) tarung derajat makin diminati kaum perempuan di Sidoarjo, Jawa Timur.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News