Tas Ditarik Penjambret, Pasutri Tersungkur ke Aspal, Begini Jadinya...
“Pas pelaku ngegas motor, kami berdua terpelanting dan terseret. Ketika terjatuh barulah berteriak jambret,” cerita Hasti.
Hasti mengaku kejadiannya sangat singkat, tidak sampai satu menit. Hasti mengatakan, seandainya dia melepaskan tasnya tersebut, mungkin mereka berdua tidak terjatuh.
“Dari keterangan warga yang menolong kami berdua, pelaku bahkan sempat menendang suami saya,” ungkapnya.
Hasti yang berkerja sebagai tenaga pendidik di TK Immanuel itu mengaku tidak mengetahui secara detail ciri-ciri pelaku yang merampas tasnya. Dia hanya ingat, pelakunya berbadan kecil, tidak menggunakan helm, mengenakan baju biru dan hijau.
“Yang menarik tas saya berambut ikal dan berkulit sawo matang,” ungkapnya.
Barang berharga yang berhasil dirampas pelaku dari tas milik Hasti berupa kartu ATM, kartu tanda penduduk (KTP), kacamata, uang kurang lebih Rp200 ribu dan handphone.
Hasti mengatakan, anaknya telah melaporkan peristiwa yang dialami mereka berdua ke kantor polisi. Bahkan polisi juga sudah datang dan melakukan konfirmasi kepada mereka berdua.
Sementara Sulayman menderita retak tulang kaki kiri tepatnya di bawah lutut dan beberapa luka-luka di tubuhnya. Dia mengaku tidak mengetahui persis kejadian itu.
Pasangan suami istri (Pasutri) Sulayman, 52, dan Hasti Landari, 47, menjadi korban keganasan penjahat di Jalan Pattimura depan pusat oleh-oleh PSP
- Survei LSI: Jelang Pilwalkot Pontianak, Petahana Kokoh di Angka 72,7 Persen
- 2 Tahun Buronan Polisi, Jambret di Jakarta Utara Ditembak
- Geliatkan Industri Pertambangan Kalbar, CKB Logistics Resmikan Kantor Baru di Pontianak
- Jokowi Berpamitan kepada Warga di Pontianak: Saya Mohon Maaf
- Hendak Pulang ke Rumah, Kalung Ayu Dijambret
- Sembahyang Rebutan